Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan Penasehat Khusus Perdana Menteri Jepang Mori Masafumi, pada Rabu (9/2) secara daring, untuk membahas sejumlah hal yakni terkait Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Progres Pengoperasian Pelabuhan Patimban dan Proving Ground Bekasi.
Menhub mengatakan, setelah dilakukan prosesi handover (serahterima) pengoperasian Pelabuhan Patimban pada akhir 2021 lalu, sudah dilakukan beberapa kali kegiatan ekspor dari Pelabuhan Patimban dengan tujuan ke Pelabuhan Brunei Darussalam dan Pelabuhan Filipina.
Menhub menjelaskan, pada tahun 2022 dijadwalkan akan dilakukan ekspor kendaraan dari Pelabuhan Patimban dengan lebih dari 130.000 kendaraan/tahun dan berupaya untuk terus ditingkatkan.
“Kami terus mendorong produsen mobil Jepang untuk menggunakan Patimban sebagai tempat ekspor,” lanjutnya.
Lebih lanjut Menhub juga membahas dengan pemerintah Jepang terkait kelanjutan dari tiga proyek infrastruktur yakni : MRT Jakarta Timur – Barat Fase 1 dan Fase 2A Selatan -Utara, Pengoperasian Pelabuhan Patimban dan Draft Loan Agreement Fase I-2, dan Proving Ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSB) Bekasi.
Turut hadir dalam rapat pembahasan tersebut dari pihak Indonesia yaitu Rahmat Gobel (Wakil Ketua DPR RI), Tri Purna Djaya (Wakil Duta Besar RI Untuk Jepang), Nasruddin Djoko Surjono (Kepala Bappeda DKI); William Sabandar (Direktur Utama PT. MRT Jakarta), serta para pejabat eselon I dan II terkait di Kementerian Perhubungan.
Sementara itu dari pihak Jepang turut hadir: Akamoto Naotake (Executive Assistance to Mori Masafumi); Takizaki Shigeki (Assistance Cabinet Chief Secretary); Yamagami Noriyoshi (Director General of International Affair and Head of Railway Bureau, MLIT); Asawa Takamitsu (Director General of Port and Harbour Bureau, MLIT); Ueno Atsushi (Assistant Minister, MOFA); Kano Takehiro (Director General South East and South West, MOFA); Iida Yoichi (Director General, Trade Economic and Cooperation Bureau, METI). (AH/RDL/LA/HS).