JAKARTA (8/2) - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Tengah, Maluku Utara untuk mengoptimalkan Tol Laut trayek T-29. Trayek tersebut merupakan rute baru yang dilayani oleh kapal KM Kendhaga Nusantara 9 dan baru dioperasikan awal tahun ini.
Pelayaran perdana trayek T-29 untuk program tol laut di Kecamatan Patani Utara kabupaten Halmahera Tengah telah dilakukan di Pelabuhan Tapaleo yang terletak di Desa Tapeleo, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt Mugen Sartoto menyebutkan selain untuk menekan disparitas harga, kehadiran Tol Laut trayek T-29 ini diharapkan dapat menjadi penggerak roda perekonomian masyarakat dengan cara mengoptimalkan muatan balik.
"Daerah tersebut terkenal dengan hasil pertanian seperti kopra dan cengkeh bahkan hasil perikanan juga. Dengan adanya Tol Laut diharapkan dapat memperluas pasar mereka yang awalnya hanya disitu saja jadi dapat menjangkau daerah lain termasuk Pulau Jawa," ujar Capt Mugen, Selasa (8/2).
Sebagai informasi, Kapal Tol Laut KM. Kendhaga Nusantara 9 Trayek T-29 ini melayani rute Tanjung Perak--Piru--Wayaloar--Malbufa--Babang--Saketa--Gimea (Tapaleo)--Bula--Tanjung Perak
Capt Mugen mengungkapkan, keberhasilan Tol Laut di suatu daerah tak lepas dari peran Pemerintah Daerahnya. Oleh karena itu, Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan selalu menjalin koordinasi dengan Pemda dan stakeholder terkait lainnya guna memaksimalkan manfaat keberadaan Tol Laut.
"Alhamdulillah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Tengah telah menyatakan siap untuk memanfaatkan program tol laut di kawasan Pulau Halmahera untuk membangun konektivitas wilayah dan mendorong pengembangan ekonomi di daerah tersebut," ungkap Capt Mugen.
Bupati Halmahera Tengah, Edy Langkara mengatakan kehadiran tol laut di kawasan Patani tentunya harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para pedagang dan pelaku usaha untuk memacu pertumbuhan ekonomi kawasan Halmahera.
"Kehadiran kapal Tol Laut memberikan kemudahan kepada pelaku usaha maupun petani dan masyarakat secara umum untuk mengurangi kesenjangan ekonomi serta mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Edy memastikan pembangunan dilakukan dengan sungguh-sungguh berdasarkan prioritas, baik infrastruktur jalan jembatan, bantuan sarana prasarana bidang pertanian, perikanan, UKM dan koperasi, untuk mendorong masyarakat yang sejahtera dan mandiri.
"Kita harap dengan kehadiran Tol Laut ini akan memberikan ikon utama dalam mengatasi masalah transportasi sebagai simpul dalam upaya memperlancar arus barang seperti kopra, cengkeh dan pala serta hasil perikanan di wilayah kecamatan Patani secara keseluruhan," tutupnya.