PAPUA(10/8) - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui KSOP Kelas II Jayapura terus melakukan pendampingan teknis pelaksanaan Program Tol Laut dan Multi Moda di Provinsi Papua. Hal ini guna meningkatkan perekonomian di Papua melalui sektor logistik.
Kepala KSOP Kelas II Jayapura, Taher Laitupa mengatakan dalam rangka rangkaian teknis pelaksanaan distribusi logistik melalui Program Tol Laut dan Multimoda di Kabupaten Nduga, pihaknya melakukan kordinasi langsung dan rapat secara virtual yang di hadiri oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dan stakeholder terkait lainnya.
“Agenda rapat membahas gerakan aksi tindaklanjut Program Strategis Nasional Tol Laut Lintas Papua yang telah diprogramkan dan berjalan pada Trayek 2021 & Percepatan Pembangunan Kabupaten Nduga,” kata Taher.
Agenda tersebut diantaranya adalah proses distribusi logistik beras dari Merauke ke Nduga dan para pengungsi di Wamena Jayawijaya, proses pengiriman bahan pembangunan sarana ibadah Gereja oleh Pemerintah Kabupaten Nduga dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya - Pomako Mimika - Mumugu/Batas Batu Nduga.
Taher mengungkapkan saat ini Bupati Nduga Wentius Nimiangge terus meningkatkan pembangunan fisik dan juga pemberdayaan masyarakat lokal dalam keikutsertaan pembangunan dan pendidikan SDM Putra Putri Nduga dengan terus berkordinasi bersama Kementeria Lembaga K/L Teknis salah satunya Kementerian Perhubungan.
Taher juga berharap sebagai Kordinator Wilayah pada UPT-UPT Ditjen Perhubungan Laut di wilayah Provinsi Papua tentu Program Tol Laut Lintas Papua dan juga Multimoda yang telah di berjalan selama ini harus terus dapat di kembangkan di gunakan oleh masyarakat di Kabupaten-kabupaten yang berada di wilayah pegunungan seperti contoh Kabupaten Nduga, Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Puncak serta juga Kabupaten lainnya di daerah pesisir seperti di Kabupaten Merauke, Kabupaten Mimika, Kabupaten Fak-Fak, Kabupaten Supiori, Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Jayapura serta Kabupaten lainnya yang saat ini terus berkembang dan meningkat penggunaan Tol Laut.
“Bahkan hal ini dikuti dengan keinginan dan keikutsertaan Putra Putri Asli Papua pada pendidikan kedinasan Pelayaran dibawah naungan BPSDM Kementerian Perhubungan,” ujarnya.
Pada hari yang sama KSOP Kelas II Jayapura memfasilitasi Tokoh Muda Papua untuk diskusi dan audiensi bersama Ketua STIP Amiruddin di Jakarta dalam rangka penerimaan Calon Taruna/i dari daerah Papua dan Papua Barat dan juga peluang beasiswa yang akan diberikan bagi Putra Putri Asli Papua pada sekolah Kedinasan Pelayaran STIP Jakarta.
“Hal ini menjadi dasar mengingat Perdagangan Pasifik semakin meningkat dan diperlukan SDM untuk menjadikan Visi Indonesia Poros Maritim Dunia khususnya di Indonesia Timur,” kata Laus Rumayom Akademisi Universitas Cenderawasih yang bertugas sebelumnya sebagai Tenaga Ahli Madya Kedeputian V, Kantor Staf Kepresidenan.
Turut hadir juga Kasie Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Jayapura Willem Thobias Fofid, Akademisi Universitas Cenderawasih Jhon Mandosir, Habelino Sawaki Alumnus Universitas Pertahanan, Arriela Yoteni Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri.