JAKARTA (17/11) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan kembali menegaskan komitmennya terhadap keselamatan transportasi laut melalui pengukuhan sebanyak 72 orang Marine Inspector Type A dan Type B. Penguatan fungsi Marine Inspector ini dinilai krusial karena sebagian besar kapal yang beroperasi di Indonesia adalah kapal non-konvensi, seperti kapal barang di bawah GT 500, kapal tongkang, tugboat, dan kapal kayu kategori kapal yang justru paling sering bersinggungan dengan aktivitas masyarakat dan jalur logistik nasional.
Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Samsuddin menegaskan bahwa peningkatan kualitas Marine Inspector adalah langkah strategis untuk menjamin keselamatan publik.
“Indonesia memiliki lebih dari 103 ribu kapal, dan mayoritas adalah kapal non-konvensi yang setiap hari digunakan untuk distribusi logistik dan mobilitas masyarakat. Di sinilah Marine Inspector menjadi garda terdepan untuk memastikan kapal-kapal tersebut benar-benar laik laut,” ujarnya.
Dengan pengukuhan Marine Inspector Type A dan Type B, Ditjen Hubla menegaskan kembali bahwa keselamatan pelayaran adalah prioritas utama.
"Prinsip Zero Compromise for Safety bukan slogan, tetapi standar kerja seluruh insan perhubungan laut. Upaya ini diharapkan memberikan dampak langsung bagi masyarakat yakni memastikan perjalanan laut yang lebih aman, serta mendukung kelancaran distribusi logistik yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional," tegasnya.
Persiapan Angkutan Nataru
Samsuddin juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat Indonesia akan memasuki masa liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, periode yang selalu dipenuhi lonjakan penumpang kapal.
Menurutnya, Marine Inspector adalah garda terdepan keselamatan pelayaran. Marine Inspector memiliki peran vital, mulai dari pemeriksaan kelaiklautan kapal, pemenuhan standar teknis, hingga pencegahan pencemaran laut. Dengan cakupan wilayah laut Indonesia yang luas, kehadiran Marine Inspector memastikan kapal laik berlayar, distribusi logistik tidak terganggu, angkutan penumpang berjalan aman, serta perairan tetap terjaga dan tidak tercemar.
“Saya minta seluruh Marine Inspector, terutama yang baru dikukuhkan, untuk memastikan kapal penumpang memenuhi seluruh aspek kelaiklautan. Masyarakat harus dapat bepergian dengan aman, nyaman, dan selamat,” ujar Samsuddin.
Penguatan SDM: Bekal Teknologi, Regulasi, dan Standar Keselamatan Terbaru
Samsuddin menyampaikan bahwa kegiatan pengukuhan tahun ini mempersiapkan Marine Inspector dengan pembaruan informasi global dan nasional terkait keselamatan kapal.
“Tujuan pengukuhan ini bukan sekadar formalitas. Kami ingin Marine Inspector memiliki pemahaman terbaru tentang perkembangan regulasi dan teknologi keselamatan kapal, sehingga mereka lebih profesional dan responsif terhadap tantangan di lapangan,” ujarnya.
Kegiatan ini menghadirkan Kasubdit Keselamatan Kapal, Capt. Maltus Jackline Kapistrano selaku Ketua Penyelenggara serta narasumber dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran, hingga kalangan industri seperti AMSAT dan PT Binasena.
Pengukuhan Marine Inspector Type A dan B ini dilaksanakan di Hotel Yuan Garden Jakarta selama 5 (lima) hari, dari tanggal 17 - 21 November 2025. Pada hari terakhir seluruh peserta akan diuji oleh Tim Expert AMSAT dan Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk memastikan bahwa para Marine Inspector yang telah dikukuhkan memiliki kualifikasi yang memenuhi persyaratan.
"Dengan pengukuhan Marine Inspector Type A dan B, Ditjen Hubla menegaskan komitmennya terhadap keselamatan pelayaran nasional. Upaya ini diharapkan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, khususnya pengguna transportasi laut, agar dapat bepergian dan beraktivitas dengan rasa aman dan percaya diri," pungkasnya.(SKY/ETJ/HJ)