Tangerang – Pada Selasa (11/5) atau hari ke-6 masa peniadaan mudik Idul Fitri 1442H/2021, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek pelayanan di Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok, untuk memastikan pelayanan tetap berjalan baik untuk melayani kegiatan yang dikecualikan.
"Hari ini saya ke Bandara Soetta dan Pelabuhan Tanjung Priok untuk memastikan bahwa walau ada kebijakan peniadaan mudik, kita tetap memberikan pelayanani yang baik bagi mereka para pelaku perjalanan yang dikecualikan,” kata Menhub, Selasa (11/5).
Di Bandara Soetta, Menhub mengapresiasi koordinasi yang baik antara AP II, maskapai, Satgas Penanganan Covid-19, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), sehingga proses pengecekan dokumen untuk mendapatkan ijin melakukan perjalanan yang dikecualikan di Bandara Soetta dapat berjalan dengan baik.
Lebih lanjut Menhub menjelaskan, pada masa peniadaan mudik yang dimulai sejak 6 Mei 2021 lalu, terjadi penurunan jumlah penumpang yang signifikan di Bandara Soetta dibandingkan pekan-pekan sebelumnya yang mencapai 50.000 hingga 70.000 penumpang per hari.
“Sekarang ini rata-rata setiap harinya ada 7000-8000 penumpang yang bergerak. Penurunannya kurang lebih 90 persen,”ucap Menhub.
Menhub meminta kepada seluruh pemangku kepentingan di Bandara Soetta mengantisipasi potensi kenaikan jumlah penumpang pada arus balik yaitu pada Minggu (16/5) atau Senin (17/5).
“Kami meminta kepada seluruh petugas di bawah koordinasi Satgas untuk tetap menjaga penerapan protokol kesehatan dan SOP yang sudah ditetapkan baik untuk penanganan penumpang yang akan berangkat maupun yang akan datang dan mereka yang harus melakukan karantina. Jumlah ketersediaan ruang karantina harus dipastikan tersedia,” tutur Menhub.
Pada kesempatan tersebut, Menhub juga menyampaikan bahwa Kemenhub telah meniadakan sementara penerbangan carter (sewa) dari luar negeri sampai dengan 17 Mei 2021 dan akan dilakukan evaluasi sebelum dibuka kembali.
*Pergerakan Angkutan Logistik Meningkat*
Saat meninjau Pelabuhan Priok, Selasa (11/5), Menhub mengatakan, walau terjadi penurunan jumlah penumpang yang cukup signifikan, namun pergerakan angkutan logistik (program tol laut) mengalami peningkatan yang cukup tinggi selama 1 bulan terakhir, yaitu sekitar 70 persen.
“Tidak hanya angkutan tol laut menuju Indonesia Timur saja yang mengalami kenaikan, Menhub tingkat keterisian angkutan balik dari Indonesia Timur menuju Indonesia Barat yang selama ini belum optimal, mengalami kenaikan hingga 30 persen,” kata Menhub.
Menhub mengungkapkan, kenaikan angkutan logistik melalui sektor laut juga terjadi untuk angkutan logistik internasional. Menhub menyebut angkutan logistik laut internasional naik 6% dibandingkan awal tahun 2020 atau sebelum pandemi Covid-19.
“Kita tahu bahwa angkutan logistik ini sangat penting untuk memberikan suatu ruang bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik,” ucap Menhub.
Turut hadir dalam tinjauan di Bandara Soetta Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto, Direktur Angkutan Udara Maria Kristi, serta Direktur Utama PT Angkasa Pura 2 Muhammad Awaluddin. Sementara di Pelabuhan Tanjung Priok, turut hadir Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo, Dirut PT Pelindo II Arif Suhartono, Direktur Utama PT Pelni Insan Purwarisya L Tobing, Kepala Syahbandar Tanjung Priok Capt Wisnu Handoko, dan sejumlah pejabat terkait lainnya. (LNM-GD/RDL/LA/JD)