Senin, 12 April 2021

DUKUNG KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN, 48 ORANG PERWIRA PANDU TINGKAT II DILANTIK


Share :
2768 view(s)

JAKARTA (12/4) - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, R. Agus H. Purnomo melantik 48 orang Perwira Pandu Tingkat II Angkatan 44 dan 45 2020/2021. Hal tersebut menunjukan para perwira pandu tersebut siap mendukung dan menciptakan keselamatan dan keamanan di perairan Indonesia.

 

Pada pelantikan perwira pandu yang berlangsung di Ruang Nanggala Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (12/4), Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H Purnomo bertindak sebagai inspektur upacara.

 

Dalam sambutannya, Dirjen Agus menyampaikan selamat kepada para wisudawan Perwira Pandu serta apresiasi kepada lembaga penyelenggara pelatihan pandu, dalam hal ini PT. Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia serta Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut, yang telah bekerjasama dengan Ditjen Perhubungan Laut dalam mencetak perwira-perwira pandu yang kompeten.

 

 “Saya selaku pribadi dan pimpinan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengucapkan selamat kepada Saudara-Saudara para Perwira Pandu yang telah berhasil menyelesaikan Pelatihan Pandu Tingkat II selama kurun waktu 5 (lima) bulan ini. Merupakan suatu kebanggaan tentunya dapat menyelesaikan masa Pelatihan Pandu Tingkat II ini,” kata Dirjen Agus.

 

Dia menegaskan proses dalam menyelesaikan tahapan-tahapan dalam pelatihan untuk menjadi seorang Perwira Pandu tidak mudah. Terlebih di masa Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Oleh karena itu dia berharap seluruh perwira pandu yang baru dilantik agar segera mengaplikasikan dan mengembangkan disiplin ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pelatihan dalam memberi pelayanan kepada masyarakat luas serta mengabdikan diri kepada nusa dan bangsa.

 

“Usai resmi dilantik sebagai perwira pandu, Saudara akan mendapatkan sertifikat pandu yang menjadi persyaratan mutlak bagi profesi pandu,” ujarnya.

 

Selain itu, Dirjen Agus berpesan kepada para wisudawan untuk tidak berhenti belajar dan terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan sejalan dengan perkembangan di bidang transportasi laut, sehingga ke depan akan tercipta tenaga-tenaga transportasi yang profesional, handal, dan berdaya saing.

 

“Pada prinsipnya kegiatan pemanduan ini adalah pemberian bantuan, saran, dan informasi dari para pandu kepada Nakhoda kapal tentang keadaan perairan setempat agar navigasi pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib dan lancar. Tentunya ini menjadi sebuah tanggung jawab yang besar yang menanti Saudara di depan,” ujarnya.

 

Dalam melaksanakan tugas mulia ini, pada pundak seorang perwira pandu melekat atribut hukum konvensi internasional, regional, nasional dan kearifan lokal (local wisdom). Oleh karenanya, para pandu harus dapat memberikan pelayanan pemanduan dan kepelabuhanan secara optimal dan profesional dengan tetap menempatkan faktor keselamatan pada prioritas utama guna mewujudkan “zero accident” yang menjadi visi seorang pandu.

 

“Tak lupa apresiasi yang setinggi-tingginya saya sampaikan atas kontribusi para perwira pandu selama ini dalam mewujudkan keselamatan maritim di perairan juridiksi Indonesia, sehingga kapal-kapal yang keluar masuk pelabuhan/perairan pandu dapat bernavigasi secara safe, secure, efisien dan efektif, dan kegiatan ini berkaitan erat dengan daya saing Indonesia di sektor kemaritiman,” tutupnya.

 

Sebagai informasi, Indonesia adalah negara kepulauan dengan dua pertiga wilayahnya adalah lautan yang memiliki karateristik yang berbeda-beda, sehingga Pemerintah menetapkan wilayah tertentu sebagai perairan pandu. Adapun saat ini terdapat 152 perairan pandu di Indonesia, terdiri dari 91 perairan wajib pandu dan 61 perairan pandu luar biasa.

  • berita




Footer Hubla Branding