BITUNG (19/3) – Keberadaan Tol Laut tidak hanya untuk menekan disparitas harga antar daerah, tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Banyak potensi produk-produk lokal unggulan yang dapat menjadi komoditi untuk dikirim ke daerah lain. Peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai jika muatan balik Tol Laut dapat dioptimalkan sehingga produk-produk lokal bisa terkirim ke pasar yang lebih jauh dan menguntungkan.
Oleh karena itu, sebagai bentuk dukungan serta upaya terhadap kelancaran bongkat muat kontainer Tol Laut, Kementerian Perhubungan terus mendorong optimalisasi muatan balik Tol Laut. Tidak hanya di Papua, tetapi sampai di Sulawesi Utara.
Dalam mendukung hal tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Bitung melakukan sejumlah langkah yaitu peningkatan pengawasan dan koordinasi serta bersinergi dengan instansi terkait, guna memberikan manfaat yang signifikan terhadap optimalisasi muatan. Demikian disampaikan oleh Kepala Kantor KSOP Kelas II Bitung Mursidi di Bitung Sulawesi Utara, Jumat (19/3).
Ia mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 2 (dua) armada yang merupakan fasilitas angkutan laut yang dipakai untuk menunjang suksesnya Tol Laut, yaitu KM. Kendhaga Nusantara I dan KM. Kendhaga Nusantara XIII. “Dua armada ini mempunyai rute yang berbeda,” kata Mursidi.
Lebih lanjut, Mursidi menjelaskan sejak bulan Januari sampai pertengahan Maret 2021 ini, KM. Kendhaga Nusantara 1 yang melayani rute pelayaran Ulu Siau/Tagulandang - Tahuna - Lirung/Melonguane – Miangas – Marore – PP, telah mengangkut muatan balik sebanyak 1 box berisi mobil dan 28 box Kopra asal Pelabuhan Tahuna, 55 box Kopra, 8 box Arang dan 12 box Ikan (Reefer) tiga komoditi ini asal pelabuhan Lirung/Melonguane.
“Sedangkan muatan dari pelabuhan Bitung, 2 box Beras dan 4 box Beras dengan tujuan Pelabuhan Lirung/Melonguane, dengan total 4 call sebanyak empat kali,” tuturnya.
Disamping itu, KM. Kendhaga Nusantara 13 yang melayani rute pelayaran Luwuk – Pagimana – Bunta – Matangisi – Ampana – Parigi/Tinombo – Tilamuta, telah mengangkut muatan balik sebanyak 13 box berisi Beras asal Pelabuhan Parigi/Tinombo. Sedangkan muatan dari Bitung, 53 box berisi Semen dengan tujuan pelabuhan Luwuk, Pagimana, Bunta, Matangisi, dan juga 3 box berisi Air Mineral dengan tujuan Pelabuhan Parigi/Tinombo.
Sebelumnya, Mursidi menuturkan petugas pengawas KSOP Kelas II Bitung telah melaksanakan pengawasan lapangan saat KM Kendhaga Nusantara 13 yang sementara melakukan pemuatan, 38 box Semen dan 10 box Air Mineral.
Dari hasil pengawasan yang dilakukan, kegiatan bongkar-muat Tol Laut terpantau aman dan lancar. Selain itu, kontainer Tol Laut belum memiliki tempat menginap di Pelabuhan Bitung, sehingga kontainer-kontainer tersebut tetap dibawa berlayar meski dalam keadaan kosong. “Berdasarkan hasil pengawasan tersebut, pihaknya akan terus berupaya untuk mendorong optimalisasi muatan kepada seluruh pihak terkait sehingga potensi produk lokal dapat dikenal dan mendapatkan keuntungan di pasar-pasar daerah lain yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tutup Mursidi.