PALEMBANG (18/3) - Dalam rangka meningkatkan produksi dan nilai tambah, perluasan kesempatan kerja sementara, serta melakukan perawatan fasilitas pelayanan khususnya di masa pandemi covid-19, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar program padat karya di 2 (dua) lokasi, yakni Palembang dan Sabang.
Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat melalui Program Padat Karya. “Program Padat karya ini juga merupakan arahan langsung dari Presiden RI Bapak Joko Widodo dan juga selalu diingatkan Menteri Perhubungan agar seluruh Unit di Lingkungan Kementerian Perhubungan melaksanakan program padat karya karena program padat karya ini dirasakan sangat membantu masyarakat luas terutama karena adanya pandemi covid-19,” ujar Kepala Kantor Distrik Navigasi (Disnav) Kelas I Palembang, Muhammad Anto Julianto saat menyampaikan laporan pada acara Padat Karya di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Kamis (18/3).
Dalam kegiatan ini, kata Anto, diikuti oleh sekitar 142 orang peserta di beberapa lokasi, antara lain Dermaga Kantor Distrik Navigasi Kelas 1 Palembang, SROP Palembang, Rambu Suar Sungai Lais Hijau, Rambu Suar Pulau Burung, Rambu Suar Upang Merah Penyeberangan, Rambu Suar Upang Hijau Penyeberangan, Rambu Suar Pengajahan Hijau, dan Rambu Suar Keramat Merah.
Adapun rincian pengerjaannya antara lain pekerjaan pembersihan halaman dan pengecatan pagar Stasiun Radio Pantai (SROP) Palembang sebanyak 30 orang, pekerjaan pembersihan rambu suar di Sungai Musi (6 lokasi) sebanyak 42 orang, pekerjaan pembersihan sungai sekitar dermaga, dermaga dan pengecatan cansteen dan ponton sebanyak 70 orang.
Lebih lanjut, Anto mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengurangi pengangguran, dan masyarakat kurang mampu, memupuk rasa kebersamaan, gotong royong, dan partisipasi masyarakat, meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat, membangkitkan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat dan penciptaan lapangan kerja melalui kegiatan pembangunan secara swakelola dan padat karya tunai.
“Perlu kami sampaikan bahwa pelaksanaan program padat karya tahun ini berbeda dengan program padat karya tahun sebelumnya, kalau padat karya tahun-tahun sebelumnya adalah program padat modal yang disisipkan menjadi program padat karya. Khusus tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang program padat karya akan dianggarkan khusus masuk ke dalam DIPA Kementerian Perhubungan termasuk UPT-UPT yang melaksanakan sehingga menjamin bahwa masyarakat di sekitar UPT akan merasakan adanya program padat karya ini,” jelas Anto.
Sebagai informasi, dasar pelaksanaan kegiatan Padat Karya di Lingkungan Distrik Navigasi Kelas I Palembang sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 73 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Penyelenggaraa Program Padat Karya di Lingkungan Kementerian Perhubungan.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi V DPR RI Eddy Santana Putra yang turut hadir dalam pelakanaan program padat karya menyampaikan dalam sambutannya bahwa program seperti ini bagus sekali, khususnya di masa pandemi covid-19 seperti saat ini.
“Saya tentu bangga sekali hari ini bisa ikut hadir bersama bapak-bapak sekitar 142 orang melaksanakan padat karya, mereka diharapkan mendapatkan tambahan untuk ekonomi ke depan,” kata Eddy.
Ia berharap ke depan program padat karya ini dapat diperbanyak. “Kalau bisa nanti kita dorong melalui Kementerian Perhubungan untuk program ini diperbanyak selama masa pandemi covid-19, karena kondisi tahun ini kondisi masih seperti ini jadi kita harus membantu masyarakat,” ucap Eddy. “Mudah-mudahan diteruskan oleh daerah yang lain sehingga ini bisa dijadikan contoh bagi daerah lain,” tambahnya.
Turut hadir dalam acara padat karya ini Staf Ahli Walikota Palembang Letizia, para Pejabat Struktural di Lingkungan Disnav Kelas I Palembang, Lurah 2 Ilir, Lurah Sako, Lurah Lawang Kidul.
Pada kesempatan yang hampir bersamaan, kantor Disnav Kelas II Sabang juga turut melaksanakan kegiatan padat karya berupa pembersihan lahan Stasiun Radio Pantai Sabang. Kegiatan program padat karya ini melibatkan pekerja lokal (orang setempat) yang berdomisili di sekitar lokasi Stasiun Radio Pantai Kelas II Sabang yang berjumlah 25 orang pekerja dari berbagai profesi baik dari petani, nelayan dan yang tidak punya pekerjaan tetap, yang tujuannya adalah untuk sedikit meringankan beban khususnya di masa pandemi covid-19 yang berdampak hampir di semua sektor.