JAKARTA - Alat deteksi Covid-19 karya anak bangsa “GeNose” pada hari ini, Jumat (26/2), mulai diterapkan sebagai alat penyaringan (screening) Covid-19 bagi para calon penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung uji coba penerapan GeNose di Pelabuhan Tanjung Priok. Turut mendampingi Menhub dalam kegiatan ini Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Andi Hartono, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Priok Capt Wisnu Handoko, Plt Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Inayatur Robbany, Direktur Utama PT PELNI (Persero) Insan Purwarisya L. Tobing dan Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Arif Suhartono.
“Saya gembira hari ini GeNose bisa mulai diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok walaupun tidak wajib (mandatory), tetapi dilakukan secara acak (random),” kata Menhub.
Menhub menjelaskan, dengan adanya pengecekan secara acak ini, maka masyarakat seyogyanya memastikan dirinya dalam kondisi sehat. Karena, jika dilakukan random check melalui GeNose dan dinyatakan positif, maka tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan.
“Saya minta Pelni, Pelindo II, dan Otoritas Pelabuhan memberikan informasi kepada para calon penumpang. Sehingga jika mereka merasa tidak sehat, seperti merasa demam atau panas, agar sebaiknya menunda perjalanannya terlebih dahulu,” ucap Menhub.
Lebih lanjut Menhub mengapresiasi area pemeriksaan GeNose di Pelabuhan Tanjung Priok telah menggunakan bilik sebagaimana yang disarankan para epidemiolog.
Menhub berharap pengecekan secara acak di Pelabuhan Tanjung Priok bisa dilakukan berulang-ulang dan konsisten. Setelah Pelabuhan Tanjung Priok, pengecekan secara acak melalui GeNose selamjutnya juga akan diterapkan di pelabuhan-pelabuhan lainnya.
“Semoga dengan dilakukannya pengecekan ini dapat menekan penyebaran Covid-19,” tutur Menhub.
Pada saat ujicoba, terdapat 5 alat GeNose yang disiapkan oleh PT Pelindo II di Pelabuhan Tanjung Priok. (HH/RDL/LA/JD)