KEPRI (16/4) – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan cq. Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Uban melakukan pengamanan dan pengawasan terkait tenggelamnya kapal MT. Wan Da berbendera Dominica di Perairan Johor Malaysia.
Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban Capt. Handry Sulfian mengerahkan 2 (dua) kapal patrolinya yaitu KN. Kalimasadha - P.115 dan KN. Rantos - P.210 untuk siaga di lokasi tenggelamnya kapal MT. Wan Da dengan GT 325 yang pada awalnya tenggelam di perairan Johor dan kini terseret arus hingga ke perairan Riau.
“Pada hari Rabu, tanggal 15 Maret 2020 kami menerima berita musibah tenggelamnya sebuah kapal berukuran GT 325 bernama MT. Wan Da di Perairan Johor Malaysia," ujar Capt. Handry di Kepri, Kamis (16/4).
Kemudian Capt. Handry menjelaskan tanggal 16 Maret 2020 pihaknya mendapat informasi kembali dari Disnav Kelas I Tanjung Pinang/VTS Batam dan KRI Krait bahwa kapal tersebut sudah bergeser 1 Nautical mill dari TSS (Traffic Separation Scheme ) posisinya memasuki Wilayah Perairan Indonesia dengan koordinat 1° 21. 275' N/ 104° 19.794 E.
"Setelah berkoordinasi dengan Kantor UPP Kelas II Tanjung Uban dan Basarnas, kami segera menggerakan KN. Rantos dan KN. Kalimasadha agar melaksanakan pengamanan dan pengawasan terhadap kapal yang telah tenggelam karena posisinya sudah hanyut memasuki perairan Indonesia karena dikhawatirkan akan menganggu alur pelayaran di wilayah RI," kata Capt. Handry.
Usai mendapat perintah, KN. Rantos - P.210 dan KN. Kalimasadha - P.115 segera meluncur ke lokasi kejadian dan setibanya di lokasi kejadian mendapatkan kapal tersebut sudah dalam keadaan terbalik dan tidak ada satu orang kru kapal di lokasi tersebut.
“Sampai berita ini diturunkan, pada hari Kamis (16/4) pukul 17.32 WIB dan posisi 01° 14. 3334 N / 104° 12.8607' E kedua kapal patroli masih berada dilokasi untuk mengamankan alur pelayaran di sekitar lokasi kapal yang tenggelam agar lalu lintas pelayaran bisa aman dan terkendali,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur KPLP Ditjen Perhubungan Laut Ahmad menyatakan di tengah pandemi Covid 19, KPLP dalam hal ini Pangkalan PLP Tanjung Uban tetap siaga melaksanakan fungsi keselamatan dan keamanan pelayaran. Terkait musibah tenggelamnya kapal MT. Wan Da, Ahmad menyebutkan bahwa KPLP telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam menangani musibah kecelakaan kapal ini sesuai tupoksi masing-masing.
"Sebagai lembaga yang bertugas melakukan pengamanan di laut, kami telah menginstruksikan jajaran KPLP khususnya di Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban agar tetap bersiaga di sekitar lokasi kejadian untuk mengamankan alur pelayaran dan memastikan aspek keselamatan pelayaran di wilayah perairan tersebut serta menjalankan tugas lain yang menjadi tupoksi KPLP," tutup Ahmad.