BATAM (11/5) - Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Tanjung Uban mengerahkan 2 kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) yaitu KN. Kalimashada - P.115 dan KN. Sarotama - P.112 untuk menindaklanjuti laporan dari Vessel Traffic Services (VTS) Batam terkait adanya kapal kandas yang terjadi terhadap 2 kapal yaitu kapal Kontainer MV. Sharaz dan Kapal Bulk Carrier yaitu MV. Samudra Sakti yang terjadi pada hari Senin (11/5) pukul 02.00 LT di Perairan Batu Berhenti, Pulau Sambu, Batam, Kepulauan Riau.
Adapun kapal MV. Samudra Sakti dilaporkan kandas pada posisi 01° 11' 097" N - 103° 52' 905" E dan kapal MV. Sharaz kandas pada posisi 01° 11' 25" N - 103° 52' 854 " E.
"Kami mendapatkan informasi adanya kapal kandas dari VTS Batam dan segera meluncurkan kapal patroli KPLP KN. Kalimasadha - P.115 dan KN. Sarotama - P.112 dan tiba di lokasi kejadian pada pukul 04.45 Lt," ujar Direktur KPLP, Ahmad pada hari ini (11/5).
Saat ini kedua Kapal Negara Patroli dari PPLP Tanjung Uban tersebut sedang berada di lokasi musibah melaksanakan kegiatan Search and Rescue (SAR) dan berkoordinasi dgn kapal patroli KN. 366 dari KSOP Tanjung Balai Karimun cq. Wilayah Kerja Pulau Sambu.
Sementara itu, Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban, Capt. Handry Sulfian mengatakan bahwa Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban juga melakukan koordinasi dengan VTS Batam, KSOP Tanjung Balai Karimun dan KSOP Khusus Batam.
Capt. Handry menjelaskan bahwa kapal MV. Sharaz GT. 74.175 berlayar dari Port Klang Malaysia menuju Shanghai, Tiongkok dan saat ditemukan dalam kondisi miring 4° ke kiri serta melintang di dekat rambu suar Batu Berhenti.
"Untuk kapal MV. Samudra Sakti GT. 14.446 yang berlayar dari Belawan kandas namun posisi masih aman, stabil dan tidak mengalami kebocoran," ujar Capt. Handry.
Hingga saat ini Kedua kapal patroli tersebut terus masih melakukan kegiatan SAR dan bersiaga di lokasi kejadian.