JAYAPURA (4/1) - Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut mengimbau agar stakeholder pelabuhan di Jayapura bersinergi untuk meningkatkan pelayanan kapal perintis di Jayapura Papua.
"Semua pihak termasuk operator kapal harus ikut memasarkan layanan kapal perintis termasuk ketersediaan muatan kapal ke masyarakat, sehingga masyarakat, pelaku UMKM dan pengusaha di daerah dapat memanfaatkan layanan kapal perintis ini. Dengan begitu, dana subsidi yang dikucurkan dari APBN sampai ke masyarakat sehingga dapat mendorong pembangunan ekonomi di daerah," ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko saat melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Jayapura, Papua (3/1).
Menurutnya, kapal yang disubsidi dari APBN tersebut harus dipastikan tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya di masyarakat termasuk daerah Kawasan Timur Indonesia (KTI) seperti Papua dan Papua Barat.
Lebih lanjut, Capt. Wisnu mengungkapkan terdapat empat kapal perintis yang melayani dari dan menuju Jayapura, yaitu KM Sabuk Nusantara (Sanus) 81, KM Sanus 100, KM Sanus 29 dan KM Sanus 58. Selain itu ada pula kapal perintis yang dioperasikan swasta, bahkan ada kapal KM Papua I yang sedang dalam proses docking.
Dalam kunjungan kerja dan pemantauan arus balik Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Pelabuhan Jayapura, meninjau kapal KM Dobonsolo yang dilakukan rerouting untuk melayani rute Tg.Priok-Tg.Perak-Makassar-BauBau-Ambon-Sorong-Manokawi-Serui-Jayapura.
Selain itu, Ia juga berkesempatan melakukan uji petik terhadap KM Sanus 81 yang dinakhodai Capt. Soelistija Agus T. yang melayani trayek Jayapura-Serui-Manokwari-Sarni PP termasuk di masa liburan Nataru kali ini.
"Dari hasil pemeriksaan, kondisi mesin dalam kondisi baik, serta deck penumpang sampai ke anjungan bagus. Mereka siap melayani angkutan penumpang dan barang di sekitar Papua," kata Capt. Wisnu.
Dalam kesempatan yang sama, sesuai laporan Nakhoda Capt. Soelistija, KM Sanus 81 ini membawa penumpang dan barang/petikemas di interPapua. Namun karena kondisi penumpang dan barang yang belum stabil, Nakhoda Capt. Soelistija mengatakan, kadang waktu tunggu kapal di pelabuhan sampai 3-4 hari. "Hal itu dapat terjadi karena jumlah barang dan penumpang yang belum semua siap di pelabuhan sesuai jadwal kedatangan kapal yang ada," katanya.
Ia juga mengatakan, untuk memberi informasi kepada calon penumpang, saat ini PT. Pelni Cabang Jayapura dan juga Crew KM Sanus 81 telah bekerjasama dengan RRI Jayapura dan media lokal. "Kapal berangkat hari dan tanggal sekian, jam sekian dan seterusnya. Mereka tahu dan bisa mengerti," ungkap Nakhoda Capt. Soelistija.
Selain itu, guna mendorong dan memastikan semua pelayanan penumpang dan barang, baik kapal reguler maupun kapal perintis khususnya di Pelabuhan Jayapura Papua dapat berjalan dengan optimal, Capt. Wisnu menghimbau kepada operator kapal untuk memanfaatkan media sosial (medsos) untuk menginformasikan jadwal keberangkatan dan kedatangan kapal, bahkan informasi ketersediaan muatan yang masih ada.
Dalam kunjungan kerja ini, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko didampingi Direktur Pelni OM Sadikin, Kepala Cabang PT Pelni Jayapura Harianto Sembiring, serta pejabat dari KSOP Jayapura.