Jumat, 6 Juli 2018

DIRJEN HUBLA ENAM CAPAIAN STRATEGIS DITJEN PERHUBUNGAN LAUT HINGGA PERTENGAHAN TAHUN 2018


Share :
2133 view(s)

JAKARTA (6/7) - Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo menyebutkan setidaknya ada 6 (enam) pencapaian strategis Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan hingga pertengahan tahun 2018.


"Hingga pertengahan tahun 2018 ini, ada beberapa pencapaian strategis Ditjen Perhubungan Laut yang perlu disampaikan kepada masyarakat bahwasanya Pemerintah serius melaksanakan program yang telah ditetapkan," ujar Dirjen Agus.

Keenam capaian strategis tersebut dimulai dengan penyelesaian pembangunan pelabuhan. Dalam rangka mendukung konektivitas, Ditjen Perhubungan Laut hingga tahun 2017 telah menyelesaikan pembangunan non komersil sebanyak 104 pelabuhan dan pada tahun 2018 sebanyak 25 pelabuhan serta di tahun 2019 direncanakan sebanyak 7 pelabuhan.

Pencapaian kedua adalah penyelesaian pembangunan kapal perintis termasuk kapal kontainer dan Rede. Hingga saat ini, Ditjen Perhubungan Laut telah menyelesaikan pembangunan kapal perintis sebanyak 66 unit dan secara simultan akan selesai sebanyak 103 unit pada akhir tahun 2018 sehingga dapat beroperasi untuk melayani angkutan perintis pada daerah tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan serta dukungan pada rute tol laut.

"Pencapaian ketiga adalah penyelenggaraan tol laut dalam mendukung program Nawacita Presiden Joko Widodo yang terintegrasi dengan sentra logistik guna mengurangi tingkat disparitas harga," ujar Dirjen Agus.

Dirjen Agus menjelaskan, di tahun 2018 rute tol laut ada 15 trayek dan di tahun 2019 akan ditingkatkan menjadi 21 trayek. 

"Secara berkelanjutan, pengembangan tol laut terus diintegrasikan dengan DAMRI, angkutan penyeberangan maupun jembatan udara guna menjangkau pada daerah-daerah dengan akses jalan sulit seperti pada wilayah Pegunungan Tengah Papua. Salah satu contoh penurunan harga beberapa komoditas pokok yaitu beras di Pulau Yapen yang turun sebanyak 38 persen," jelas Dirjen Agus.

Pencapaian keempat, menurut Dirjen Agus adalah penerapan Inaportnet dan layanan Delivery Order (DO) Online di empat pelabuhan utama yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Belawan, Tanjung Perak dan Makassar serta satu pelabuhan kelas I yaitu Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

"Program tersebut merupakan komitmen Pemerintah dan stakeholder terkait untuk mewujudkan pelayanan bongkar muat di pelabuhan secara cepat, transparan, efektif dan efisien," jelas Agus.

Adapun pencapaian kelima adalah penyelenggaraan Mudik gratis sepeda motor dengan kapal laut dengan peningkatan jumlah masyarakat yang memanfaatkan program ini dibanding tahun 2017 sebesar 57 persen.

"Pencapaian keenam adalah di bidang hubungan Internasional, Indonesia sebagai anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) kategori C periode 2018-2019 ditunjuk oleh IMO menjadi tuan rumah First High Level Regional Meeting MEPSEAS Project, pertemuan regional perlindungan lingkungan maritim di kawasan Asia Tenggara yang dilaksanakan di Bali pada tanggal 25 – 27 Juni 2018. Ini bukti bahwa Indonesia dipercaya oleh masyarakat dunia mengingat peran aktifnya dalam sektor transportasi laut dunia," ujar Dirjen Agus.

Sebagai informasi, First High Level Regional Meeting MEPSEAS Project tersebut dihadiri oleh 7 (tujuh) Negara ASEAN, 1 negara Observer dan 3 Organisasi Internasional sebagai Strategic Partners dimana Indonesia merupakan penerima dan pelaksana project tersebut dalam rangka implementasi Konvensi-konvensi IMO terkait perlindungan lingkungan maritim seperti Konvensi Manajemen Air Balas Kapal – Ballast Water Management Convention dan Konvensi Sistem Anti Teritip Kapal - Anti Fouling System Convention.

Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk terus meningkatkan dan melaksanakan program yang telah ditetapkan guna mendukung terselenggaranya transportasi laut di Indonesia yang selamat dan aman.


  • berita




Footer Hubla Branding