KUALA TANJUNG (17/1) - Dalam rangka menjadikan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Pelabuhan Hub Internasional, Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus melakukan pembangunan dan pengembangan Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung. Adapun Kementerian Perhubungan menargetkan soft launching Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung pada bulan Maret 2018.
Demikian disampaikan Direktur Kepelabuhanan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Chandra Irawan hari ini (17/1).
“Saat ini kemajuan pembangunan Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap I sudah 96% untuk sisi laut dan 76,9% untuk sisi darat. Direncanakan Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung akan Soft launching paling lambat Maret 2018,” kata Chandra.
Selain itu, Pelabuhan Kuala Tanjung ini direncanakan juga dengan pengembangan kawasan industri dengan tujuan untuk menurunkan biaya logistik serta mampu meningkatkan kinerja logistik dan daya saing Indonesia sehingga bisa berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pelabuhan Kuala Tanjung nantinya akan memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pelabuhan industri Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bagi Kawasan Barat Indonesia dan menjadi pusat alih muatan kapal (transhipment) juga ," ujar Chandra Irawan.
Sebagai informasi, perjanjian konsesi untuk pengembangan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung telah ditandatangani antara Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dengan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) pada tanggal 23 Januari 2015 tentang pengembangan Terminal Curah Cair Pelabuhan Kuala Tanjung dan telah di Addendum Konsesi menjadi Terminal Multipurpose yang telah ditandatangani pada tanggal 16 November 2016. Adapun jangka konsesi adalah selama 69 tahun dengan concession fee sebesar 2,5 %.