JAKARTA (22/12) – Hingga tanggal 22 Desember 2017 (H-3) pelaksanaan angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, Pelabuhan Batam menjadi pelabuhan yang terpadat mengalami lonjakan angkutan penumpang.
Dari data dari Posko Angkutan Laut Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di Ruang Samudera Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut, sampai dengan tanggal 22 Desember 2017 pukul 06.00 WIB jumlah penumpang yang melalui Pelabuhan Batam sebanyak 62.532 orang terdiri dari penumpang naik sebanyak 24.913 orang penumpang dan penumpang turun sebanyak 17.619 orang penumpang.
Selain Pelabuhan Batam, pelabuhan yang mengalami kepadatan penumpang adalah Pelabuhan Tanjung Balai Karimun yaitu dengan penumpang sebanyak 31.345 orang terdiri dari penumpang naik sebesar 15.468 orang penumpang dan penumpang turun sebanyak 15.877 orang, disusul dengan pelabuhan Tanjung Pinang sebesar 23.885 orang yang terdiri dari penumpang naik 12.586 orang dan penumpang turun sebanyak 11.299 orang.
Sedangkan untuk 52 pelabuhan yang di pantau dari Posko Angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 sampai dengan tanggal 22 Desember 2017 (H-3) jumlah penumpang pada masa Natal 2017 adalah sebanyak 336.240 orang yang terdiri dari penumpang sebanyak 181.624 orang dan penumpang turun 155.616 orang.
“Dari sejumlah 52 pelabuhan yang di pantau, pelabuhan terpadat adalah pelabuhan Batam disusul dengan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Pinang. Dan Alhamdullilah sampai saat ini semua penumpang dapat teratasi dengan baik dn lancar,” kata Direktur Lalulintas dan Angkutan Laut, Dwi Budi Sutrisno pagi ini (22/12).
Dari hasil laporan Posko Angkutan Laut Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 disebutkan juga bahwa pada H-3 ini belum terjadi adanya lonjakan penumpang di pelabuhan dan tidak ada penumpang di pelabuhan yang tidak terangkut oleh kapal penumpang.
Seperti diketahui, dalam rangka memantau angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah membentuk Posko Angkutan Laut Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 bertempat di Kantor Pusat Ditjen Perhubugan Laut yang telah dimulai dari tanggal 18 Desember 2017 dan akan berakhir pada tanggal 8 Januari 2018 untuk terus melakukan monitoring dan pemantauan terhadap 52 pelabuhan pantau di seluruh Indonesia.
“Saya terus memberikan semangat kepada seluruh jajaran perhubungan laut yang sedang bertugas khususnya di angkutan laut Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 baik yang di kantor pusat maupun yang berada di pelabuhan agar terus berjaga-jaga, memonitor setiap kapal dan lonjakan penumpang di pelabuhan dan memastikan kenyamanan serta keamanan para penumpang kapal,” ucap Dwi.
Lebih lanjut, Dwi juga memberikan apresiasi kepada para petugas Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Operator Kapal dan masyarakat pengguna jasa karena telah bersinergi serta saling dukung dalam mewujudkan keselamatan pelayaran yang selamat, aman, nyaman, efektif dan efisien.
Terkait dengan adanya cuaca ekstrim akhir-akhir ini, Dwi juga mengingatkan Nakhoda kapal untuk selalu memperhatikan laporan cuaca dari BMKG.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung dan menjaga keselamatan pelayaran tanpa kompromi. Saya berpesan untuk para Nakhoda Kapal agar memperhatikan faktor cuaca ketika akan berangkat dan khusus untuk para penumpang kapal, saya ucapkan terima kasih atas kedisiplinan, ketertiban dan taat peraturan," tutup Dwi.