LONDON (30/11) - Indonesia sebagai anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) Kategori C menyampaikan apresiasi kepada IMO karena telah bekerja sama dalam pelaksanaan Voluntary IMO Members State Audit Scheme (VIMSAS) sehingga berjalan lancar pada tahun 2014 lalu dan menyatakan kesiapannya dalam pelaksanaan IMO Members State Audit Scheme (IMSAS) yang bersifat Mandatory.
Demikian yang disampaikan Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Perhubungan Laut Junaidi saat membacakan intervensi Pemerintah Indonesia pada sidang IMO Assembly ke 30, kemarin (29/11) di London, Inggris.
Intervensi dimaksud, dilakukan saat sidang memasuki agenda A 30/8 IMO Member State Audit Scheme mengenai laporan kemajuan pelaksanaan Audit Scheme bagi negara-negara anggota IMO.
"VIMSAS adalah audit sukarela yang dilakukan IMO kepada negara anggotanya terhadap implementasi ratifikasi konvensi di negaranya. VIMSAS ditetapkan sebagai mandatory audit pada tahun 2016, semua negara anggota wajib mentaati dan melaksanakan audit dibawah kerangka VIMSAS. Adapun Indonesia telah melakukan VIMSAS pada tahun 2014. Indonesia telah dijadwalkan oleh IMO untuk diaudit secara mandatory pada tahun 2022" terang Junaidi.
Adapun hasil pelaksanaan VIMSAS di tahun 2014 telah menghasilkan beberapa catatan dan temuan dari auditor IMO yang telah ditindaklanjuti oleh Indonesia dalam bentuk corrective action plan.
Dalam hal ini, keseriusan Indonesia untuk menyiapkan IMSAS merupakan bentuk peran aktif Indonesia untuk mendukung program yang dikeluarkan IMO.
Sebagai informasi, hari ini (30/11) merupakan hari ke-5 pelaksanaan sidang IMO Assembly ke 30 di London. Dalam sidang dua tahunan ini, Delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi selaku Head of Delegation (HoD) yang berkesempatan membacakan General Statement Indonesia dalam rangka pencalonan kembali Indonesia sebagai anggota Dewan IMO Kategori C periode 2018 - 2019.
"Kemarin (29/11), Bapak Menhub telah kembali ke Jakarta mengingat padatnya tugas beliau yang harus dilaksanakan. Bapak Menhub berpesan kepada delegasi Indonesia untuk tetap semangat, tetap kompak menggalang dukungan dengan pendekatan diplomasi agar Indonesia bisa mendapatkan jumlah suara sesuai target sebagaimana yang telah direncanakan pada pemilihan anggota Dewan IMO kategori C," ujar Junaidi.
Sebelumnya, dalam rangka pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan IMO Kategori C, Indonesia telah mengadakan diplomatic reception di IMO dengan Menteri Perhubungan sebagai host pada tanggal 28 November 2017. Indonesia juga menggelar coffee break untuk para delegasi negara IMO pada tanggal 29 November 2017.
"Kedua acara dimaksud baik resepsi maupun coffee break telah dimanfaatkan oleh para delegasi Indonesia untuk melakukan lobi dan pendekatan diplomatis ke negara anggota IMO agar mendukung Indonesia dalam pemilihan anggota Dewan IMO," tutup Junaidi.
Sebagai informasi, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Inggris, Rizal Sukma selaku alternate HoD akan menjadi HoD pada sidang IMO Assembly per tanggal 29 November 2017.