JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi minta agar lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) lebih mampu bersaing di kancah internasional. Demikian disampaikan Menhub Budi dalam kunjungan ke STIP di Marunda, Jakarta, Minggu (16/7)
"Sebagaimana kita ketahui Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, hal tersebut harus kita imbangi dengan sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi agar dapat bersaing di kancah internasional," ujar Menhub.
Dalam kunjungannya Menhub memuji perubahan sistem pembinaan yang dilakukan STIP belakangan ini. Perubahan pembinaan tersebut dilakukan agar kejadian-kejadian kekerasan yang lalu tidak terulang kembali.
Dalam kesempatan yang sama Menhub minta kepada seluruh jajaran Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) untuk terus meningkatkan pembinaan bagi Taruna-Taruni STIP agar dapat memenuhi kebutuhan pelaut, baik untuk nasional maupun internasional. Salah satu caranya, menurut Menhub Budi adalah peningkatan bahasa Inggris.
"Salah satu faktor Indonesia kalah bersaing dengan Filipina dalam jumlah pelaut yang bekerja secara internasional adalah kemampuan bahasa Inggris pelaut Filipina yang lebih baik," tambah Menhub.
Menhub menambahkan bahwa saat ini Filipina mampu menyumbangkan tenaga kerja pelaut yang bekerja secara internasional sebanyak 4 juta orang, sedangkan Indonesia meskipun menduduki urutan kedua baru bisa menyumbang 400.000 pelaut.
Selesai memimpin apel, Menhub didampingi pejabat Kemenhub dan STIP bertemu dengan Taruna Amarullah yang merupakan kakak dari Amirullah Taruna STIP yang meninggal dunia pada beberapa bulan lalu. Dalam kesempatan tersebut Amrullah mengatakan sejak adiknya meninggal dunia akibat kekerasan yang dilakukan oleh seniornya, STIP telah berubah, tidak ada lagi tindak kekerasan di lingkungan Taruna STIP dikarenakan adanya pengawasan ketat yang dilakukan oleh para pelatih dan dosen.
Atas nama pribadi dan keluarganya, Amarullah meminta kepada Menhub agar dibuatkan monumen Amirullah untuk mengenang kejadian yang dialami adiknya agar terus diingat dan dapat memberikan pembelajaran bagi Taruna lain sehingga tidak mengulangi tindak kekerasan di lingkungan STIP.
Atas permintaan tersebut, Menhub mengatakan akan membuat monumen yang tidak seperti patung, tapi akan memanfaatkan ruangan atau gedung yang ada, misalnya dengan memberi nama ruang perpustakaan dengan nama Amirullah.
Pada kesempatan kunjungan tersebut, Menhub menyaksikan atraksi penyelamatan penumpang kapal yang dilakukan oleh Taruna-Taruni STIP. Sebelumnya Menhub juga menyaksikan yel-yel penyemangat dan atraksi drum band STIP. Kunjungan Menhub diakhiri dengan makan malam bersama Taruna-Taruni STIP.
Sebagimana diketahui STIP merupakan salah satu sekolah pelayaran terbesar di Indonesia yang sampai saat ini telah meluluskan Taruna-Taruni jurusan Nautika sebanyak 3.762 orang, jurusan Teknika 3.344 orang, jurusan KALK sebanyak 1.624 orang dan jurusan Elektro sebanyak 1624 orang dan mempunyai nilai historis karena dibangun sejak era Presiden Soekarno.
Turut hadir dalam kunjungan ini Kepala BPSDM Perhubungan Djoko Sasono, Sekretaris BPSDM Perhubungan Masrono Yugihartiman, Kepala STIP Sahattua Simatupang, Kepala STTD Sigit Irfansyah dan jajaran pengajar STIP.