JAKARTA. Dua tahun sejak beroperasinya tol laut, terdapat masukan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahwa barang-barang yang dibawa dari Jakarta dan Surabaya tidak dapat dinikmati langsung oleh masyarakat karena dikuasai tengkulak sehingga mengakibatkan harga kebutuhan pokok di daerah tersebut tidak mengalami penurunan. Untuk menanggulangi persoalan tersebut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menugaskan perusahaan BUMN membangun “rumah kita” khususnya di daerah timur Indonesia.
Ini dilakukan Menhub usai mendapat masukan dari masyarakat di satu daerah yang dilalui rute tol laut yang merasa harga kebutuhan pokok di daerahnya tidak turun, yang ternyata ada permainan tengkulak yang sudah memesan barang terlebih dahulu.
“Ternyata yang dilakukan dari Jakarta itu pedagang yang memonopoli (tengkulak) sudah memesan barang sehingga tidak ada manfaat sama sekali di sana, pertama harga tidak turun dan mungkin dia juga menguasai dengan barang balik,” kata Menhub saat menghadiri diskusi tentang Optimalisasi Tol Laut Untuk Stabilisasi Harga Barang Strategis, di Jakarta (31/5).
Lebih lanjut dikatakan Menhub perlu suatu upaya yang lebih lugas agar efek dari program tol laut ini semakin dirasakan masyarakat, “kami mengharapkan barang-barang yang dibawa dari Jakarta atau Surabaya itu adalah benar-benar barang yang mendapatkan suatu nilai lebih rendah (harga murah) sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat di sana bukan barang-barang yang dikuasai tengkulak yang akhirnya hanya tengkulak yang menikmati harga murah itu,” jelasnya.
Lanjutnya, saat ini telah terdapat total 13 rute lintasan tol laut, 6 rute dilayani oleh PT Pelni (Persero), 6 rute dilayani oleh perusahaan swasta, dan sisanya 1 rute masih dalam proses lelang untuk diserahkan kepada perusahaan swasta.
Selain itu untuk lebih dapat meningkatkan ekonomi daerah dan menghasilkan devisa bagi Negara, Menhub mendorong pembangunan rumah kita di Saumlaki dan Tual oleh PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
“Saya sudah menugaskan kepada PT Pelni dan PT ASDP untuk membuat rumah kita yang mengumpulkan barang-barang itu supaya dari Saumlaki atau Tual bisa langsung ke Darwin nanti penerbangannya kita subsidi juga dari Maluku Utara kita subsidi untuk ke Palau atau ke Davao,” ujar Menhub.
Beberapa daerah yang akan dibangun rumah kita diantaranya Nias dan Mentawai oleh PT Pelindo I (Persero); Natuna dan Tahuna oleh PT Pelindo II (Persero); Dompu, Waingapu, Rote, dan Kalabahi oleh PT Pelindo III (Persero); Nabire, Tobelo, Sebatik, Tidore, dan Sangatta/Lhoktuan oleh PT Pelindo IV (Persero); Morotai, Saumlaki, Manokwari, dan Timika oleh PT Pelni; Merauke, dan Namlea oleh PT ASDP Indonesia Ferry.