SURABAYA - Kendati Posko Angkutan Lebaran Terpadu tingkat Nasional tahun 2017 telah ditutup oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Selasa (4/7), namun Kemenhub terus memantau dan menyiapkan penanganan arus balik pada moda angkutan laut.
Adapun hingga H+12, hasil pemantauan posko angkutan laut Lebaran di 52 pelabuhan pantau menunjukan bahwa pelayanan angkutan laut Lebaran berlangsung normal dan lancar.
Untuk memastikan hal tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, A. Tonny Budiono melakukan pemantauan langsung di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada hari ini (8/7).
Tiba di Surabaya pagi tadi, Dirjen Tonny disambut oleh Kepala Syahbandar Tanjung Perak Hari Setyobudi langsung meninjau ke pelabuhan Tanjung Perak.
Pada hari ini, ada 4 (empat) kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak yaitu KM. Awu, KM. Legundi, KM. Sabuk Nusantara 57 dan KM. Niki Barokah. Total penumpang turun untuk keempat kapal tersebut adalah 1.998 orang penumpang sedangkan total penumpang naik adalah 2.857 orang penumpang.
Pada kesempatan tersebut, Dirjen Tonny menyebutkan bahwa pada tahun ini penanganan arus mudik dan balik pada angkutan laut Lebaran lebih baik dan terkoordinir rapih dibandingkan tahun lalu.
"Tahun ini penyelenggaraan angkutan Lebaran termasuk angkutan lautnya berjalan baik dan lancar. Semua sesuai dengan rencana dan ditunjang oleh koordinasi yang sangat baik antar instansi," ujar Tonny di dermaga Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak.
Menurut Tonny, kunci keberhasilan adalah di komunikasi antar instansi yang berjalan dengan baik sehingga ego sektoral tidak tampak sama sekali.
Tonny juga memuji kerjasama yang baik antara operator kapal, dan stakeholder yang bekerja sama bila ditemukan permasalahan di lapangan seperti yang terjadi di pelabuhan Kangean pagi tadi. Dirjen Tonny mendapatkan laporan adanya lonjakan penumpang di Pelabuhan Kangean tujuan Kalianget yang akan naik kapal Express Bahari 9C. Para penumpang yang mempunyai tiket naik ke atas kapal dengan tertib. Namun, petugas di lapangan juga menemukan para penumpang tak bertiket ikut naik ke atas kapal namun dengan sigap petugas di lapangan dengan sopan meminta agar penumpang membeli tiket dan tidak memaksakan diri bila kapal sudah penuh.
Pada kejadian tersebut sebanyak 310 orang penumpang membeli tiket dan bersedia naik kapal Express Bahari 1C yang akan berangkat esok hari (9/7). Untuk itu, Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kangean telah menyiapkan tempat sementara di terminal pelabuhan bagi para penumpang yang menginap.
"Penumpukan penumpang tersebut akibat adanya lonjakan penumpang dapat teratasi dengan penambahan kapal yang tentunya dapat dilaksanakan dengan baik atas koordinasi dari operator kapal dan regulator,” jelas Tonny.
Tonny juga berterima kasih kepada masyarakat pengguna jasa angkutan laut yang sudah lebih baik tingkat kesadarannya akan pentingnya keselamatan pelayaran.
Lebih lanjut, Dirjen Tonny menginstruksikan kepada jajarannya untuk selalu mengutamakan keselamatan pelayaran dengan memastikan jumlah penumpang sesuai kapasitas kapal, jumlah alat keselamatan cukup dan perhatikan faktor cuaca sebelum kapal diberangkatkan.
"Secara umum dari laporan pantauan petugas, para petugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) sudah melaksanakan instruksi Dirjen Hubla tersebut. Untuk itu saya selaku Dirjen Perhubungan Laut memberikan apresiasi yang tinggi kepada jajarannya di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut baik kantor pusat dan di Unit Pelaksana Teknis (UPT), dan juga taruna/i dari sekolah di bawah BPSDM Perhubungan," ujar Tonny.
Dalam kunjungannya ke Surabaya, Dirjen Tonny juga meluangkan waktu melihat ruang pelayanan satu atap Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak dan meninjau kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak. Kunjungan Dirjen Tonny di Surabaya diakhiri dengan memantau pelayanan Vessel Traffic Services (VTS) milik Kantor Distrik Navigasi Kelas I Surabaya.