JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi minta para operator untuk disiplin terapkan aturan keselamatan dalam rangka mengurangi angka kecelakaan pada moda angkutan kapal laut.
"Safety (keselamatan) adalah hal yang utama bagi kita. Saya sudah identifikasi, kecelakaan angkutan kapal laut itu banyak disebabkan oleh muatan yang berlebihan. Yang kedua, karena ketidakdisiplinan. Kalau di kapal, di dalam mobil kan tidak boleh ada orang, tapi mereka ada di sana. Yang ketiga terkait dengan life jacket. Untuk itu, saya imbau semua operator angkutan laut untuk terapkan aturan safety," ujar Menhub saat meninjau Pelabuhan Semayang di Balikpapan, pada Jumat (14/7).
Guna meningkatkan keselamatan angkutan laut, pada kesempatan tersebut Menhub menyerahkan life jacket yang disiapkan Pelindo kepada motoris speedboat sebagai persyaratan keselamatan operasional.
"Secara simbolis saya serahkan 100 buah life jacket kepada motoris speedboat. Life jacket ini adalah persyaratan keselamatan operasional speed boat-speed boat yang melayani penyeberangan Balikpapan-Penajam," jelas Menhub.
*Realisasi Tol Laut di Balikpapan*
Dalam peninjauannya ke Pelabuhan Semayang Balikpapan, Menhub menyempatkan sarapan pagi dan berdialog dengan wakil para pengusaha kapal, para nahkoda-pelaut, mitra kerja, dan pelaku transportasi laut.
"Kita ingin Pelabuhan Semayang ini menjadi titik pelayanan yang bisa menyejahterakan masyarakat. Oleh karenanya, saya dan Dirjen Laut berinisiatif mengumpulkan stakeholder untuk mendengar masukan-masukan untuk perbaikan Balikpapan," ujar Menhub.
Menurut Menhub masukan-masukan yang diberikan sangat berguna, terutama terkait tol laut.
"Pemerintah punya program yang namanya tol laut, untuk mengirimkan barang-barang dari barat ke timur. Balikpapan ini kan posisinya di tengah-tengah, jadi bisa dimanfaatkan barang-barang menuju Jawa atau sebaliknya dan menuju ke timur. Dengan begini kita akan intensifkan," ujar Menhub.
Menhub menambahkan tol laut di Balikpapan dapat direalisasikan dalam waktu 1 (satu) bulan. Namun, tetap harus ada uji coba terlebih dahulu.
"Realisasi tol laut di Balikpapan butuh waktu 1 (satu) bulan. Tentu ada uji coba dulu," tambah Menhub.
Pada kesempatan yang sama, Walikota Balikpapan Rizal Effendi menyampaikan bahwa Balikpapan butuh tol laut untuk mencegah terjadinya inflasi.
"Saat ini hampir 95% kebutuhan pokok di Balikpapan berasal dari Surabaya, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Kalau arus barang ini terganggu, maka akan terjadi inflasi. Untuk itu, kami harap tol laut dapat dikondisikan di Balikpapan Pak, supaya arus barang ini berjalan lancar, karena kalau terhambat, semua barang mahal," jelas Rizal.
Turut hadir dalam peninjauan tersebut Dirjen Perhubungan Laut Tonny Budiono, Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Wakil Walikota Balikpapan Rakhmad Mas'ud, Kepala KSOP Balikpapan Henry Tondang, Kepala Dishub kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana, Kepala Dishub Penajam Paser Utara Ady Irawan, dan para pelaku bisnis transportasi laut.