MAKASSAR - Guna meningkatkan keselamatan pengoperasian sarana moda transportasi pada angkutan Lebaran tahun 2017, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginstruksikan kepada para Direktur Jenderal, tidak terkecuali Direktur Jenderal Perhubungan Laut untuk melakukan pemeriksaan kelaikan secara menyeluruh terhadap sarana dan prasarana transportasi laut. Perintah ini tertuang melalui Instruksi Menteri Perhubungan Nomor: IM 10 Tahun 2017 tentang Pemeriksaan Kelaikan Sarana Transportasi.
Berdasarkan Instruksi ini, Menhub Budi menegaskan agar segenap jajaran Kementerian Perhubungan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kelaikan sarana transportasi guna lebih menjamin keselamatan dan keamanan para pengguna jasa transportasi serta menjatuhkan sanksi secara tegas baik kepada aparatur pemerintah atau operator sarana transportasi yang lalai dalam melaksanakan tugas atau tidak mentaati peraturan perundang-undangan.
Untuk menindaklanjuti Instruksi Menteri Perhubungan Nomor: IM 10 Tahun 2017 tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menerbitkan Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor UM.008/32/6/DJPL-17 tanggal 17 April 2017 tentang Pemeriksaan Kelaiklautan Kapal Penumpang dalam rangka Angkutan Lebaran Tahun 2017.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, A. Tonny Budiono secara tegas menginstruksikan kepada Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama, Kepala Kantor Pelabuhan Batam, Kepala KSOP Kelas I s.d. IV, dan Kepala UPP Kelas I s.d. III untuk segera melaksanakan uji kelaiklautan terhadap 1.278 unit kapal penumpang yang dipergunakan untuk Angkutan Laut Lebaran 2017 dimulai pada tanggal 17 April s.d. 30 Juni 2017 sesuai dengan wilayah kerjanya.
“Semua Kepala Kantor UPT Ditjen Hubla agar segera melaksanakan Uji Petik kelaiklautan Kapal Penumpang di wilayah kerja masing-masing dan melaporkan hasilnya kepada Dirjen Hubla sesuai dengan format laporan pemeriksaan kelaiklautan Kapal Penumpang Angkutan Lebaran 2017,” ucap Tonny.
Dalam pelaksanaannya, pemeriksaan kelaiklautan kapal penumpang angkutan Lebaran 2017, akan dilakukan dengan mengirimkan tim terpadu pemeriksaan kelaiklautan Kapal Penumpang yang terdiri dari Pejabat terkait di lingkungan Kantor Pusat Ditjen Hubla, Marine Inspector dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Adapun lokasi pelaksanaan uji petik Kapal dimaksud akan dilakukan di beberapa lokasi pelabuhan seperti Pelabuhan Banten, Sibolga, Balikpapan-Samarinda, Pare-Pare, Ambon, Nunukan, Tanjung Perak, Batam, Kendari, Sorong, Tanjung Emas, Sampit, Makassar, Tarakan, Lembar dan Bau-Bau.
Sebagai pelaksanaan uji petik kapal dalam rangka angkutan lebaran tahun 2017 ini, Hari ini (9/6), Tim Uji Petik Kantor Pusat yang dipimpin oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Capt. Rudiana melakukan pemeriksaan kapal penumpang di Pelabuhan Makassar.
Dari data yang ada pada Kantor kesyahbandaran utama makassar, saat ini terdapat 24 kapal yang terdaftar untuk melayani angkutan lebaran tahun 2017. Dari sejumlah kapal tersebut sebanya 24 unit kapal siap beroperasi.
“Pemeriksaan kapal penumpang ini bertujuan untuk memastikan agar semua sarana dan prasarana transportasi laut termasuk kapal penumpang dan Anak Buah Kapal (ABK) yang bertugas di atas kapal untuk melayani angkutan Laut Lebaran 2017 dalam kondisi baik dan siap mendukung keselamatan dan keamanan pelayaran”, tegas Direktur Perkapalan dan Kepelautan.
Uji petik di Pelabuhan Makassar dilakukan pada KM. KIRANA IX dan KM. DHARMA KARTIKA III milik PT. DHARMA LAUTAN UTAMA . Pengecekan dilaksanakan secara random dengan mengecek alat-alat keselamatan di dalam kapal. Hal ini ditujukan untuk menjamin keselamatan bagi para penumpang.
“Kalau dari hasil pemeriksaan tadi ada beberapa yang kurang seperti adanya tabung apar yang tidak pada tempatnya dan tidak di lasing, tidak adanya nozzle pada fire hose, adanya pipa hydrant yang bocor di main deck, hal hal tersebut yang akan menghambat pada proses evakuasi jika terjadi sesuatu yang tidak dinginkan, berfungsi semua dengan baik.” kata Capt. Rudiana di atas KM. KIRANA IX.
Selanjutnya pada Kapal KM. DHARMA KARTIKA III, pun tim uji petik yang memeriksa menyatakatan bahwa kapal tersebut dalam kondisi baik dan laik laut. Namun seperti safety management system yang belum di approval oleh ditjen Hubla, panel control ows Yang tidak berfungsi, seluruh panel masih dalam bahasa jepang dan belum di berikan terjemah dlm bahasa indonesia/i ggris, springkler utk antisipasi pada kebakaran d daerah deck bawah hanya berfungsi 30%. Itu harus dijadikan perhatian yang tidak boleh di sepelekan oleh pihak Kapal" tutur Dir. Kappel tersebut
Namun demikian secara umum Direktur perkapalan dan kepelautan menyatakan bahwa semua kapal yang beroperasi di Pelabuhan Makassar terbilang cukup baik dan siap menghadapi angkutan laut lebaran 2017.
Sebelumnya Tim Terpadu Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang dipimpin oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Capt, Rudiana pada tanggal 6 sd 8 juni 2017, juga telah melakukan uji petik bagi kapal penumpang di Pelabuhan semayang, Balikpapan