JAKARTA – Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2017 resmi dimulai. Pembukaan posko dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Kominfo Rudiantara. Sebelum pembukaan posko diselenggarakan Gelar Pasukan yang dipimpin oleh Menteri Perhubungan dan diikuti oleh para peserta posko pada Kamis (15/6) di Kantor Kementerian Perhubungan.
“Kami semua bertekad memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, sebagaimana amanah Presiden Joko Widodo,” tegas Menhub.
Dalam arahannya kepada para peserta gelar pasukan, Menhub menjelaskan, untuk mewujudkan angkutan lebaran tahun 2017 yang guyub dan rukun, diperlukan strategi-strategi untuk mendukung hal tersebut.
“Yang pertama adalah melakukan koordinasi secara intensif dengan seluruh stakeholder serta melakukan pembagian tugas dan peran antar lintas sektoral,” jelas Menhub.
Strategi lainnya, menurut Menhub, adalah melakukan inspeksi keselamatan/ramp check terhadap seluruh armada angkutan umum baik darat, laut, udara, dan kereta api lebih awal dan dilakukan secara menyeluruh.
“Untuk memudahkan dan mempercepat penanganan angkutan lebaran, Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan Korlantas akan melakukan pemantauan pelaksanaan angkutan lebaran melalui sistem informasi dan komunikasi serta pengerahan personil gabungan sebanyak 167.146 personil dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Pramuka dan unsur lainnya,” papar Menhub.
Selain itu, untuk menurunkan tingkat kecelakaan di masa angkutan lebaran ini, Kementerian Perhubungan dan BUMN/mitra kerja telah menyiapkan program mudik gratis sebanyak 296.942 orang.
Untuk mendukung pelaksanaan angkutan lebaran selama 26 hari tersebut, Menhub menyampaikan bahwa seluruh pejabat/pesonel Kementerian Perhubungan selain melakukan pemantauan di posko pusat Kementerian Perhubungan, juga harus melakukan monitoring langsung di lapangan.
“Hal tersebut dilakukan untuk menjamin penyelenggaraan di setiap daerah agar berjalan dengan tertib, aman, terkendali, dan lancar,” tegas Menhub.
Diprediksi, jumlah pemudik untuk musim lebaran tahun 2017 ini akan mencapai 19,04 juta orang, atau mengalami kenaikan sebesar 4.85% persen dari jumlah pemudik tahun 2016 yang berjumlah 18,16 juta orang.
Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2017 dimulai dari H-10 (15 Juni 2017) sampai dengan H+15 (11 Juli 2017) di Ruang Nanggala Kementerian Perhubungan.
Posko tersebut diikuti oleh 24 instansi yang terdiri dari 8 subsektor Kementerian Perhubungan yaitu Ditjen Perhubungan Darat, Ditjen Perhubungan Laut, Ditjen Perhubungan Udara, Ditjen Perkeretaapian, Badan Litbang Perhubungan, Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Perhubungan, KNKT, dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek; 8 subsektor BUMN transportasi yaitu PT Angkasa Pura I dan II, Perum LPPNPI, PT Pelindo, PT ASDP Indonesia Ferry, PT KAI, PT Jasa Marga, PT Jasa Raharja, dan Perum Damri; 6 instansi terkait yaitu BMKG, Basarnas, Korlantas Polri, Kementerian ESDM, Kementerian Kesehatan, Dishub Provinsi DKI Jakarta; dan 3 organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari), dan Sentra Komunikasi Mitra Polri (Senkom Mitra Polri).
Menteri PUPR juga menyatakan kesiapannya dalam menghadapi masa angkutan lebaran 2017.
"Jalan tol fungsional sepanjang 110 km menuju Brebes sudah siap dan jalan tol 65 km di Sumatera juga sudah siap karena mudik bukan hanya di Jawa saja," jelas Menteri PUPR
Menurutnya, ada 4 hal yang harus disiapkan jelang masa angkutan lebaran yaitu prasarana, regulasi, rekayasa lalu lintas, dan perilaku pengendara.
Pada pembukaan posko, juga dilakukan peluncuran aplikasi “Ayo Mudik”. Aplikasi tersebut dibuat secara bersama-sama oleh beberapa instansi yaitu Kementerian Kominfo, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, BMKG, Kepolisian RI, PT Pertamina, perbankan, dan lainnya.
Aplikasi tersebut dapat digunakan pemudik untuk mengetahui informasi jalur mudik, pos kesehatan, lokasi pom bensin, lokasi ATM, lokasi rest area, dan sebagainya.
Menkominfo Rudiantara menjelaskan aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang lengkap karena isinya mencakup semua instansi.
Menkominfo juga menambahkan pihaknya fokus dalam memberikan layanan komunikasi yang baik selama mudik.
"Kita sudah melakukan pengecekan coverage telekomunikasi di bandara, terminal, pelabuhan dan semuanya memadai serta beberapa operator juga telah menyiapkan BTS mobile untuk ditempatkan di daerah-daerah rawan.