NUSA DUA - Kementerian Perhubungan telah rencanakan pengembangan 24 pelabuhan strategis termasuk 5 pelabuhan pengumpul antara lain Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Kalibaru, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Bitung, dan 19 pelabuhan untuk penumpang. Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi pembicara dalam forum IAPH The 30th World Port Conference di Bali Nusa Dua Convention Centre, Bali pada Jumat (12/5).
Acara yang dihadiri oleh Presiden IAPH, Direktur Utama PT. Pelindo I-IV, dan 505 peserta dari 51 negara perwakilan mengangkat tema "Transformasi Bahari Indonesia."
Dalam paparannya Menhub membahas tentang peran serta sektor transportasi maritim dalam mendukung pembangunan dan perbaikan infrastruktur di Indonesia.
"Saya mengapresiasi forum ini sebagai sebuah langkah kongkret dalam menyatukan kemampuan potensi laut Indonesia dengan 50 negara peserta. Kita dapat saling bekerjasama untuk mengelola pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia, yang terpenting adalah connectivity," tegas Menhub.
Untuk menjawab tantangan di sektor maritim, Kementerian Perhubungan telah melaksanakan berbagai kebijakan strategis yang mendukung program Tol Laut yang digagas oleh Presiden RI.
"Kebijakan strategis dimaksud antara lain membangun transportasi multimoda melalui optimalisasi sistem logistik nasional, percepatan pengembangan sistem transportasi multimoda, sinkronisasi transportasi lokal, teritorial dan nasional, pengembangan jaringan sistem transportasi laut terpadu, peningkatan keamanan transportasi laut, pemanfaatan alat transportasi laut hijau," tambah Budi Karya.
Menhub menambahkan, saat ini Kementerian Perhubungan tengah mengembangkan program terpadu antara Tol Laut dan Rumah Kita yang diharapkan dapat menekan disparitas harga dan membangun potensi perdagangan (trade follow the ship) di wilayah Indonesia Timur khususnya Papua.