TUAL. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mewacanakan kemungkinan membuka konektivitas Tual di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku dengan Kota Darwin di Australia. Hal ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri perikanan di Tual yang memiliki hasil laut yang melimpah.
“Kita akan pertimbangkan antara Saumlaki atau Tual yang akan dikoneksikan dengan Darwin karena disini banyak ikan yang secara fisik kalau dibawa ke Surabaya dahulu membuat ikan menjadi tidak segar lagi, nanti akan kita pelajari,” kata Menhub Budi usai meninjau Pelabuhan Tual, Minggu (7/5).
Menhub Budi menyatakan akan membawa persoalan ini ke Rapat Terbatas dengan Presiden RI. Lebih lanjut Menhub menginginkan ada tempat-tempat di Selatan maupun di Utara Maluku yang menjadi sentra perikanan agar nantinya dapat langsung di ekspor ke luar negeri.
“Yang penting adalah di Tual Kota dan Kabupaten, kalau sudah banyak pengusaha akan memudahkan kita untuk mengumpulkan barang untuk langsung pergi ke sana (Darwin), bila dimungkinkan dalam Rapat Terbatas dengan Presiden, memang kita menginginkan ada tempat-tempat di Selatan Maluku ini yang langsung ke Darwin, yang Utara juga begitu,” ujarnya.
Menhub juga mendorong adanya kerjasama pemerintah dengan swasta terkait pengelolaan Pelabuhan Tual. Menurut Menhub dengan adanya keterlibatan swasta maka pembangunan dan pengembangan pelabuhan akan lebih bisa maksimal tanpa bertumpu pada APBN negara.
“Saya sedang memikirkan ada kerjasama pemerintah dengan swasta masuk disini (Pelabuhan Tual), kalau swasta itu punya dana yang lebih banyak, punya fleksibilitas, dan kita memberikan kesempatan swasta untuk ikut membangun negara kita, kalau APBN kan uangnya tidak banyak, tapi nanti kalau swasta, bisa kombinasi dengan sini (Pemda) membangun sini,” jelas Menhub.
Selain itu pada kesempatan yang sama Menhub Budi berjanji akan memfasilitasi kepengurusan buku pelaut bagi para pelaut di Tual dengan mengirimkan tim terkait ke Tual. Hal ini dikarenakan selama ini para pelaut harus mengurus buku pelaut di Makassar atau Surabaya.
Usai meninjau Pelabuhan Tual Menhub Budi yang didampingi Dirjen Perhubungan Laut Tonny Budiono dan Bupati Maluku Tenggara Anderias Rentanubun juga meninjau fasilitas Bandara Karel Satsuitubun Langgur.
Menhub menjelaskan, saat ini peralatan navigasi udara di bandara tersebut masih belum optimal terutama peralatan untuk mendukung pendaratan pada malam hari. Oleh karenanya Menhub telah meminta kepada PT Airnav Indonesia untuk melengkapi peralatan navigasi di Bandara Karel Satsuitubun Langgur.
“Bandara di Langgur ini ada suatu peralatan (navigasi) yang belum optimal, saya sudah menghubungi Direktur Utama Airnav untuk melengkapi, supaya take off/landing di Langgur ini bisa lebih malam jadi mereka (maskapai) bisa bermalam disini, besok pagi baru pergi jadi tempat ini produktif,” ucapnya.
Ke depan Menhub juga berharap akan ada penerbangan dari Tual langsung ke Surabaya. Hal ini untuk memudahkan masyarakat Tual yang ingin sekolah ataupun belanja di Surabaya.