JAKARTA – Dini hari (7/4) sekitar pukul 02.30 WIB telah terjadi kecelakaan kapal antara kapal KM. Bhaita Jaya Samudera dengan kapal MT. Elisabet pada posisi 05˚ 58’ 110” S - 106˚ 49’ 513 E atau 2 Nautical Mile sebelah barat Pulau Damar, Kepulauan Seribu.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, A. Tonny Budiono membenarkan terjadinya peristiwa tersebut dan telah memerintahkan Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) untuk segera melakukan evakuasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.
"Benar telah terjadi tubrukan kapal di sekitar perairan Pulau Damar, Kepulauan Seribu. Namun kami dapat memastikan bahwa seluruh penumpang dan ABK selamat," ungkap Tonny.
Dirjen Tonny menjelaskan tubrukan dimaksud terjadi antara KM Bahita Jaya Samudera milik KM. Bhaita Jaya Samudera yang bermuatan general cargo dengan MT. Elisabet milik ASL Samudera Line/Haluan Samudera Line yang bermuatan CPO.
Tak lama setelah kejadian, Syahbandar Utama Tanjung Priok langsung melaporkan kejadian tersebut, untuk kemudian segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti KSOP Kepulauan Seribu, KSOP Sunda Kelapa, KSOP Muara Angke, Pangkalan KPLP Kelas I Tanjung Priok, LANTAMAL Pondok Dayung, dan juga Basarnas.
“Selanjutnya dilakukan proses evakuasi yang dilakukan oleh kapal tug boat TB. Semar 81 dan TB. Semar 82 serta kapal patroli yang dikerahkan untuk bersama-sama melakukan evakuasi. Akhirnya pada pukul 07.00 seluruh penumpang dan ABK berhasil dievakuasi ke Pelabuhan KSOP Muara Angke dalam kondisi selamat,” jelas Tonny.
Dalam membantu proses evakuasi, Ditjen Hubla ikut mengerahkan kapal patrol KN. Alugara dan KN. Kalimasada dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Priok, serta kapal KNP 355 dari Kepulauan Seribu.
“Akibat kecelakaan tersebut, KM Bahita Jaya Samudera tenggelam sedangkan MT. Elisabet mengalami sobek lambung dan miring,” tambah Tonny.
Hingga saat ini, lanjut Tonny, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menginvestigasi penyebab terjadinya tubrukan kapal tersebut.
“Saya tak pernah berhenti untuk mengingatkan bahwa aspek keselamatan pelayaran harus benar-benar diperhatikan dan menjadi tanggungjawab bagi semua pihak agar kejadian seperti seperti ini tidak terjadi lagi,” tegas Dirjen Hubla.
Sebagai informasi, KM. Bhaita Jaya Samudera merupakan kapal cargo berbendera Indonesia dengan ukuran 675 GT yang mengangkut 17 orang ABK dan 3 orang penumpang ini bertolak dari Pelabuhan Sunda Kelapa menuju Pelabuhan Tanjung Balai Karimun. Sementara MT. Elisabet merupakan kapal tanker berbendera Indonesia dengan ukuran GT 833 yang mengangkut 13 orang ABK bertolak dari Pelabuhan Bengkulu menuju Pelabuhan Marunda.