Jakarta - Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, terus didatangi kapal-kapal raksasa pengangkut kontainer kelas dunia.
Hanya berselang sepekan, giliran MV CMA CGM Tancredi berkapasitas 8.721 TEUs sandar di dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT), Minggu (16/4) pagi.
Kapal pengangkut 979 boks kontainer, yang berangkat dari Singapura itu menyusul kedatangan kapal CMA CGM Titus pada Minggu, 9 April 2017.
Kementerian Perhubungan cq.Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebagaimana yang diamanatkan oleh Bapak Presiden RI, Joko Widodo siap untuk kedatangan kapal raksasa dengan ukuran 10.000 TEUs pada pekan depan yang akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan A. Tonny Budiono menyebutkan, dengan demikian kapal-kapal bermuatan besar bisa langsung melakukan bongkar muat di Indonesia tanpa melewati Singapura.
"Sebelumnya 5.000 TEUs pernah. Baru kali ini (langsung ke Indonesia), rata-rata Singapura," tutur Tonny di Jakarta.
Sebelumnya, karena tidak bisa langsung bersandar di RI, kapal-kapal raksasa dengan berbagai muatan dari seluruh dunia harus bersandar di Singapura. Setelah tiba di Singapura, muatan kontainer di kapal kemudian disebarkan ke negara-negara sekitar Singapura.
Namun, dengan dimungkinkannya kapal raksasa bersandar langsung di RI, maka lalulintas barang dari berbagai negara yang punya hubungan dagang dengan Indonesia bisa bersadar dengan rute langsung tanpa perlu lagi mampir di Singapura. Biaya logistik pun bisa dihemat dan menguntungkan pelaku industri di Indonesia.
Tonny menambahkan, kapal raksasa bersandar di Indonesia dengan kapasitas di atas 5.000 TEUs merupakan kali pertama sepanjang sejarah. Tentunya otoritas pelabuhan pun perlu dipacu agar bisa disandarkan kapal besar.