Jakarta – Dalam rangka memantapkan kesiapan Angkutan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, pada tanggal 6 Desember 2016 Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyelenggarakan Rapat Kordinasi dengan semua stakeholders di bidang transportasi laut bertempat di Ruang Nanggala Gedung Kementerian Perhubungan. Acara ini dibuka oleh Direktur Lalulintas dan angkutan Laut, Bay M Hasani mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Ir. A. Tonny Budiono, MM dengan dihadiri oleh perwakilan dari BMKG, BASARNAS, para pejabat di lingkungan Kementerian Perhubungan, para Kepala UPT Ditjen Hubla, BUMN serta Perusahaan Pelayaran di Indonesia.
Seperti diketahui, setiap menjelang datangnya perayaan Natal dan Tahun Baru selalu terjadi peningkatan arus penumpang baik pada moda transportasi darat, laut maupun udara. Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang akan melakukan perjalanan pulang kampung atau mudik untuk bersilaturahmi atau merayakan hari Natal dan Tahun Baru di kampung halaman.
Pada perayaan Natal 2016 dan Tahun 2017, khusus transportasi laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan memprediksi akan terjadi kenaikan penumpang pada beberapa pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia. Kenaikan penumpang sendiri diperkirakan akan dimulai dari tanggal 18 Desember 2016 sampai dengan 8 Januari 2017. Sedangkan puncak kenaikan penumpang akan terjadi dalam tiga periode, yaitu periode Pra Natal akan terjadi pada tanggal 23 Desember 2015 , periode Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 terjadi pada tanggal 27 Desember 2016 serta periode Pasca Tahun Baru 2017 terjadi pada tanggal 3 Januari 2017.
Sedangkan untuk besaran kenaikan penumpang, pada masa Angkutan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah memprediksi kenaikan sebesar 2 % dari realisasi arus penumpang pada masa angkutan natal 2015 dan tahun baru 2016. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, realisasi angkutan laut natal tahun 2015 dan tahun baru 2016 adalah sebanyak 840.023 penumpang. Dengan prediksi kenaikan sebesar 2 % maka diperkirakan angkutan laut pada masa angkutan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 akan mencapai sekitar 856.823 orang penumpang atau mengalami peningkatan jumlah penumpang sebanyak 16.800 orang.
Guna mengantisipasi hal ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyiapkan armada kapal laut sebanyak 1.112 unit, masing-masing terdiri dari armada kapal PT. Pelni sebanyak 26 unit, armada kapal perintis sebanyak 96 unit, kapal Ro-Ro Swasta sebanyak 22 unit, kapal penumpang swasta sebanyak 62 unit, serta kapal swasta jarak dekat (antara lain Riau, Kaltim, Sulut, Sultra dan Maluku Utara) sebanyak 906 unit, dengan total kapasitas sebanyak 3,043 juta orang penumpang.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Ir. A. Tonny Budiono, MM bahwa bersamaan dengan penyelenggaraan angkutan natal 2016 dan tahun baru 2017, juga dilakukan kegiatan pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan laut melalui Posko Angkutan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 bertempat di Ruang Rapat Samudera Gedung Karya Lt 14 Kementerian Perhubungan. Melalui Posko itu, akan dilakukan pemantauan pada 52 pelabuhan yang diprediksi akan mengalami lonjakan penumpang
Diharapkan pada 52 Pelabuhan dimaksud, masing-masing UPT dapat menyiapkan Sarana Pemantauan CCTV yang terpasang di pelabuhan masing-masing agar dapat terintegrasi dengan posko terpadu kantor pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, untuk pemantauan pada masa angkutan laut natal 2016 dan tahun baru 2017.
“Saya minta kepada para Kepala UPT agar menyiapkan pelayanan angkutan natal dan tahun baru tahun ini dengan sebaik-baiknya melalui koordinasi dengan instansi terkait guna kesiapan terminal penumpang, keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran debarkasi/embarkasi penumpang,“ ujar Tonny.
Posko Angkutan Laut Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 akan dilaksanakan mulai tanggal 18 Desember 2016 s.d. 8 Januari 2017, dengan tugas menyiapkan data prediksi jumlah penumpang naik/turun yang terbagi atas periode Pra Natal tanggal 18 s.d. 24 Desember 2016, periode Natal dan Tahun Baru, tanggal 25 Desember 2016 s.d. 1 Januari 2017 dan periode pasca Tahun Baru tanggal 2 s.d. 8 Januari 2017.
Sementara guna lebih menjamin keselamatan penumpang dan kelaiklautan kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga akan melakukan ramp check sarana dan prasarana transportasi laut termasuk kapal penumpang di sejumlah pelabuhan yang diperkirakan mengalami lonjakan penumpang pada periode Natal dan Tahun Baru 2017 guna memastikan aspek standar kelaiklautan kapal dan keselamatan pelayarannya terpenuhi.
Adapun ramp check dimaksud, dilaksanakan didasarkan oleh Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut No. UM.008/69/8/DJPL.16 tanggal 21 September 2016 tentang Pemeriksaan Kelaiklautan Kapal (Ramp Check) Secara Terus Menerus Pada Seluruh Kapal Berbendera Indonesia, yang menginstruksikan para Kepala Kantor Kesyahbandaran, Kepala Kantor Pelabuhan Batam, Kepala KSOP Kelas I s/d V dan Kepala UPP Kelas I s/d III untuk melaksanakan uji kelaiklautan kapal terhadap seluruh kapal yang berada/beroperasi di wilayah kerjanya.
Dirjen Hubla menyatakan bahwa pemeriksaan kelaiklautan kapal dilakukan guna menjamin kepastian keselamatan dan keamanan para pengguna jasa transportasi laut serta tidak mentolerir adanya temuan kelalaian dan kekurangan pada saat pemeriksaan kelaikan kapal tersebut.
“Masing-masing Kepala Kantor di UPT Ditjen Hubla agar melaksanakan ramp check kelaiklautan Kapal Penumpang dan melaporkan hasilnya kepada Dirjen Hubla sesuai dengan format laporan pemeriksaan kelaiklautan Kapal Penumpang Angkutan Laut Natal dan Tahun Baru 2017 agar dapat ditindaklanjuti,” ucap Tonny.
Pada pemeriksaan kelaiklautan kapal penumpang angkutan laut Natal dan Tahun Baru 2017 ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengirimkan tim pemeriksaan kelaiklautan kapal penumpang dari pejabat dan petugas Marine Inspector, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan. Adapun pelaksanaan uji petik Kapal Penumpang angkutan laut Natal dan Tahun Baru 2017 telah dilakukan di beberapa lokasi pelabuhan seperti Pelabuhan Merak dan Makassar. Selanjutnya ramp check akan dilaksanakan di Pelabuhan Belawan, Ambon, Balikpapan, Nunukan, Sorong, Tanjung Emas Semarang, Tanjung Perak Surabaya, Lembar, Batam, Manado dan Bitung.
“Ramp check ini dilakukan oleh Ditjen Hubla yang tujuannya memastikan kelaiklautan kapal dan keselamatan pelayaran. Jadi ramp check ini tidak hanya dilakukan menjelang angkutan Laut Natal dan Tahun Baru saja atau hari-hari besar atau libur lainnya tapi dilakukan berkala dan periodik setiap saat,” ujar Tonny.
Selain memastikan kelaiklautan kapal dan keselamatan pelayaran, Ditjen Hubla juga memastikan bahwa semua Anak Buah Kapal (ABK) yang bertugas di atas kapal yang melayani angkutan Laut Natal dan Tahun Baru 2017 dalam kondisi baik dan siap mendukung keselamatan dan keamanan pelayaran.