(Jakarta). Penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2016 oleh Kementerian Perhubungan sejauh ini berjalan baik dan lancar. Pengawasan aspek keselamatan pada penyelenggaraan angkutan Lebaran di tahun 2016 secara umum juga menunjukan hasil yang menggembirakan. Berdasarkan data yang diperoleh sejauh ini, tingkat keselamatan relatif lebih baik untuk seluruh moda transportasi umum. Hasil tersebut tidak lepas dari upaya dari seluruh jajaran Kementerian Perhubungan yang bekerja tanpa mengenal hari libur untuk memastikan keselamatan, keamanan dan pelayanan terbaik bagi para penumpang. Bahkan banyak di antara mereka yang tidak bisa berlebaran di kampung halamannya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo menyampaikan bahwa upaya tersebut antara lain dengan melaksanakan uji kelaikan atau rampcheck pada seluruh moda transportasi yang menjadi kewenangan Kemenhub. "Lebaran tahun ini, kami melakukan rampcheck untuk seluruh moda, jadi bukan lagi sampling, melainkan keseluruhan. Ini dimulai dari tanggal 6 Juni sampai dengan 24 Juni", jelasnya.
Ramp check yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan mendapat apresiasi dari operator transportasi antara lain Sriwijaya Air Group. Sriwijaya Air Group mengapresiasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang telah melakukan pemeriksaan pesawat (ramp check) pada saat menjelang hingga musim mudik Lebaran 2016. Senior Manager Corporate Communication Agus Soejono menyebutkan Ramp check tersebut berdampak baik pada pelaksanaan extra flight yang dilakukan oleh Sriwijaya Air dan NAM Air.
"Jadi kemarin Sriwijaya melayani hajatan terbesarnya Indonesia untuk mengantarkan para penumpang untuk mudik. Kami juga mengapresiasi support Kementerian Perhubungan, sehingga pelayanan extra flight yang kami berikan terselenggara dengan baik," ucap Agus Soejono.
Lebih lanjut, Agus berharap ramp check tak hanya pada saat musim Lebaran. Namun juga dilakukan saat penerbangan reguler.
Apresiasi juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Suprasetyo kepada Inspektur pesawat yang tidak mengenal lelah terus bekerja dan memeriksa keselamatan penerbangan di pesawat sampai hari ini. "Saya sampaikan terima kasih atas upaya, fokus dan semangat para Inspektur untuk memastikan keselamatan penerbangan di musim Lebaran tahun 2016,"ujar Suprasetyo.
Untuk transportasi darat, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Pudji Hartanto menjelaskan, tahun ini terjadi penurunan angka penumpang yang disebabkan karena perpindahan penumpang ke moda transportasi lain, seperti kereta api dan pesawat. Ia menambahkan, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya selaku Dirjen Perhubungan Darat, dirinya harus memastikan bahwa sarana transportasi umum, khususnya bus AKAP dan kapal penyeberangan, jumlahnya dapat mencukupi sehingga tidak ada pemudik yang tidak terangkut. "Yang paling penting tidak ada lagi penumpang yang terlantar karena busnya tidak ada. Itu tidak terjadi lagi tahun ini", imbuhnya.
Selain itu, Pudji juga mengapresiasi kegiatan angkutan mudik gratis yang dilakukan 11 perusahaan mitra kerja Kemenhub, karena telah membantu pemerintah dalam mengangkut pemudik dengan selamat dan aman.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Prasetyo menyatakan, hingga saat ini pelayanan kereta api dapat dilaksanakan dengan baik. Terdapat beberapa keterlambatan perjalanan kereta yang terjadi, namun hal tersebut masih dalam batas toleransi. "Masih dalam toleransi yang diijinkan sesuai dengan standar pelayanan minimum", ucapnya.
Adapun untuk penanganan arus balik angkutan laut, secara umum menunjukkan hasil yang positif di mana dari data yang diperoleh sejauh ini tingkat keselamatan relatif lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Semoga di tahun-tahun mendatang kita dapat terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Indonesia dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan dan penyediaan sarana dan parasarana yang lebih baik" jelas Dirjen Hubla, A. Tonny Budiono.
Untuk Angkutan Laut, Kemenhub juga melakukan uji petik pada seluruh kapal penumpang. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa kapal-kapal yang beroperasi benar-benar dalam keadaan laiklaut dan dapat berlayar mengantarkan para pemudik ke tujuan masing-masing karena keselamatan pelayaran adalah mutlak dan tak ada kompromi.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut kembali menegaskan bahwa pihaknya beserta jajarannya akan selalu menegakan aturan di bidang keselamatan pelayaran tanpa kompromi. Jika terjadi penumpukan di suatu pelabuhan, maka Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan bergerak cepat mengatasi adanya penumpang yang belum terangkut.
"Begitu kami mendapatkan informasi adanya penumpang di suatu pelabuhan yang belum terangkut, kami segera berkordinasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan kapal tambahan, misalnya dengan mengerahkan armada kapal perintis yang kita miliki" lanjut Tonny.
Salah satu kejadian beberapa waktu lalu di Pelabuhan Makassar terjadi kelebihan penumpang yang naik kapal sehingga petugas harus menurunkan penumpang dengan memberikan pengertian dan informasi kepada mereka bahwa akan ada kapal selanjutnya yang mengangkut sehingga para penumpang dapat memahami dan turun dengan tertib.
"Di sinilah kesigapan petugas diperlukan dalam memberikan pengertian dan informasi yang jelas kepada para penumpang sehingga para penumpang mengerti dan mendapat pemahaman yang baik bahwa aspek keselamatan adalah yang utama" tambah Dirjen Hubla.
Dari Pelabuhan Tanjung Perak dilaporkan bahwa koordinasi dan kerjasama yang baik ditunjukan antar regulator dan operator dalam menangani penumpang yang belum terangkut.
Syahbandar Tg. Perak Surabaya, Hary Setyobudi menyampaikan pada tanggal 14 Juli 2016 terjadi kelebihan penumpang kapal KM. Dharma Kencana VIII tujuan Laboan Bajo, kapasitas penumpang yang diijinkan sesuai sertifikat 450 Jiwa dan didapati penumpang yang naik diatas kapal sejumlah 520 jiwa penumpang yang diturunkan sebanyak 70 jiwa.
" Penumpang yang diturunkan diberikan ganti rugi berupa pengembalian uang tiket oleh pihak operator PT.Dharma Lautan Utama," ujar Harry
Selain itu terdapat juga kelebihan penumpang kapal di KM.Niki Barokah tujuan Banjarmasin.
Adapun kapasitas maksimal penumpang yang diijinkan menurut sertifikat 310 jiwa.
"Didapati penumpang yang naik diatas kapal sejumlah 635 jiwa.
Penumpang yang diturunkan dari atas kapal sebanyak 325 jiwa.
Penumpang yang diturunkan tersebut rencananya akan diberangkatkan dengan menggunakan KM.Niki Sae pada pukul 22.00 malam ini (15 juli 2015 )," tegas Harry.
Hingga saat ini, dari hasil pemantauan di 52 pelabuhan, berdasarkan data Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2016, jumlah penumpang naik mulai dari pemantauan hari H-18 sampai dengan tanggal 15 Juli 2016 atau H+8 adalah sebanyak 1.361.690 penumpang atau terjadi peningkatan sebesar 14,8 % dibanding tahun 2015. Sedangkan jumlah penumpang turun adalah sebanyak 1.321.791 penumpang atau naik sebesar 16 % dibanding tahun sebelumnya. Adapun kepadatan penumpang tertinggi terjadi di Pelabuhan Batam dengan jumlah penumpang naik sebesar 177.788 orang dan penumpang turun sebanyak 145.718 orang.
Peningkatan keselamatan, kapasitas dan kualitas pelayanan transportasi umum merupakan fokus kerja Kemenhub dalam upaya menyediakan transportasi umum yang andal, selamat, aman, terjangkau dan nyaman di Indonesia. Keselamatan transportasi harus dipandang sebagai kebutuhan mutlak dan tanggung jawab bersama dalam hal ini perlu adanya sinergi antara Regulator, Operator dan Masyarakat sebagai pengguna jasa. Tentunya peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Keselamatan transportasi dengan menyadari dan menempatkan keselamatan di atas segalanya. Hal tersebut sejalan dengan dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan "Lebih baik tidak berangkat daripada tidak pernah sampai,".