(Lamongan, Jatim) Sektor kemaritiman telah menjadi prioritas pembangunan Pemerintah selama lima tahun kedepan (2016 – 2020). Gagasan besar menuju poros maritim dunia telah dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia yang salah satunya dapat dicapai dengan membangun tol laut, yang merupakan sistem jalur distribusi logistik menggunakan angkutan kapal barang dengan rute terjadwal dari ujung barat hingga timur dan dari utara ke selatan Indonesia.
Sistem jalur distribusi logistik mempunyai peranan cukup besat dalam perdagangan dunia. Negara yang mempunyai sistem distribusi logistik terintegrasi dengan baik akan mempunyai tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi, sehingga mempunyai daya saing dalam pemasaran suatu produk yang berkualitas dan murah pada perdagangan dunia.
Untuk itu, guna meningkatkan kelancaran arus barang melalui jalur laut secara teratur dan terjadwal sehingga dapat mengoptimalkan biaya transportasi dan menjamin ketersediaan kebutuhan bahan pokok dengan harga kompetitif maka Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan membangun Kapal Kontainer 100 TEUs sebanyak 15 Unit dengan anggaran sebesar Rp. 1,694,453,297,225,- (Satu Triliun Enam Ratus Sembilan Puluh Empat Miliar Empat Ratus Lima Puluh Tiga Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Tujuh Ribu Dua Ratus Dua Puluh Lima Rupiah) yang dibebankan pada anggaran DIPA Satker Peningkatkan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Laut Tahun Anggaran 2016.
Dan pada hari ini, 2 Juni 2016 pukul 10.00 WIB bertempat di Galangan Kapal PT. Daya Radar Utama Lamongan dilakukan peletakan Lunas (Keel Laying) 15 Unit Kapal Kontainer 100 TEUs oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, Capt. Hari Setyobudi, MM.
Pada kesempatan tersebut, Capt. Hari Setyobudi, MM menyampaikan bahwa pembangunan Kapal Kontainer ini dilakukan atas permintaan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut guna meningkatnya kelancaran arus barang melalui jalur laut di seluruh wilayah Indonesia, sehingga pada gilirannya selain dapat mengoptimalkan biaya transportasi dan menjamin ketersediaan kebutuhan bahan pokok dengan harga yang kompetitif juga akan mengurangi adanya perbedaan (disparitas) harga antara jawa dengan luar jawa.
"Dengan pembangunan Kapal Kontainer 100 TEUs sebanyak 15 unit tersebut diharapkan dapat menciptakan efisiensi biaya tranportasi barang, penyediaan angkutan barang yang tetap dan teratur serta terjadwal, mengurai persoalan distribusi logistik nasional dan diharapkan akan diperoleh sistem logistik yang handal," ujar Capt. Hari Setyobudi, MM.
Adapun saat ini proses pembangunan Kapal Kontainer 100 TEUs sedang berlangsung di 8 (delapan) galangan nasional yaitu: PT Bandar Abadi Batam (1 unit), PT. Industri Kapal Indonesia Makassar (2 unit), PT. Daya Radar Utama Lamongan (5 unit), PT. Mariana Bahagia Palembang (2 unit), PT. Janata Marina Indah Semarang (1 unit), PT. Orela Shipyard Gresik (2 unit), PT. Dumas Shipyard Surabaya (1 unit) dan PT. KSO DOK Kodja Bahari – Krakatau Shipyard Banten (1 unit).
Kegiatan Keel Laying pembangunan Kapal Kontainer dilaksanakan setelah kemajuan pekerjaan mencapai 1% atau blok terpasang mencapai 50 ton. Diharapkan pembangunan Kapal Kontainer ini nantinya akan memberikan manfaat kepada masyarakat luas, khususnya dalam menjaga ketersediaan barang serta mengurangi disparitas harga barang di seluruh wilayah Indonesia serta mampu menjadi pelopor dalam menggerakkan perekonomian dan sanggup mewujudkan kemandirian ekonomi suatu wilayah.