JAKARTA (10/10) – Untuk menggalang dukungan bagi Indonesia sebagai anggota Dewan International Maritime Organization (IMO), Kementerian Perhubungan mengadakan acara Working Luncheon on Indonesia's Candidature For IMO Council Members 2020-2021 di Plataran Menteng Jakarta, Kamis (10/10). Pada jamuan tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjadi host/tuan rumah bagi para Duta Besar dan perwakilan kedutaan negara yang tergabung dalam keanggotaan IMO.
Working luncheon tersebut dihadiri oleh 8 Duta Besar, 2 Charge de Affaires, dan 2 Wakil Duta Besar negara-negara anggota IMO. Luncheon tersebut bertujuan meningkatkan hubungan antar negara anggota IMO yang telah terjalin selama ini sekaligus menggalang dukungan suara dalam pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan IMO Kategori C periode 2020 - 2021. Adapun pemilihan Anggota Dewan IMO akan dilaksanakan pada Sidang Assembly IMO yang ke-31 di Kantor Pusat IMO, London pada tanggal 25 November s.d. 4 Desember 2019 mendatang.
Dalam sambutannya, Menhub Budi mengatakan melalui keanggotaannya di Dewan IMO, Indonesia terus mendukung peningkatan implementasi konvensi, standar, pedoman IMO, dan memastikan keseimbangan antara kebutuhan pembangunan ekonomi, fasilitasi perdagangan internasional, keselamatan, keamanan dan perlindungan lingkungan dari pelayaran internasional. “Upaya tersebut sejalan dengan visi besar Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritime dunia dan menjadi landasan bagi strategi “Kebijakan Laut Indonesia” sebagai upaya memperluas diplomasi maritim Indonesia,” kata Menhub.
Menhub menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dukungan dan kerjasama yang baik selama ini dari negara-negara sahabat khususnya kerjasama di bidang maritim yaitu di sektor infrastruktur logistik dalam memperkuat konektivitas wilayah Indonesia.
Hingga saat ini, sebanyak 24 (dua puluh empat) negara anggota IMO telah resmi mencalonkan sebagai anggota Dewan Kategori C periode 2020-2021 untuk memperebutkan 20 (dua puluh) kursi di Kategori C. Target minimal suara aman agar Indonesia dapat terpilih kembali sebagai anggota Dewan IMO Kategori C yaitu 125 suara.
Keanggotaan pada Dewan IMO ini akan memberi kesempatan bagi Indonesia untuk ikut serta dalam menentukan kebijakan-kebijakan IMO yang sangat berpengaruh pada dunia kemaritiman. Keanggotaan Indonesia dalam Dewan IMO ini juga sangat mendukung dan sejalan dengan visi Presiden RI, Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Susunan keanggotaan Dewan IMO untuk periode 2020-2021, Dewan IMO Kategori “A” terdiri dari 10 negara yang mewakili armada pelayaran niaga internasional terbesar dan sebagai penyedia angkutan laut internasional terbesar yaitu Yunani, Italia, Jepang, Norwegia, Panama, Inggris, Amerika Serikat, Cina, Rusia, Republik Korea.
Anggota Dewan IMO kategori “B” terdiri dari 10 negara yang mewakili kepentingan terbesar dalam penyelenggara jasa perdagangan pelayaran /International Seaborne Trade. Untuk periode 2020-2021 terdapat 11 negara yang mencalonkan sebagai anggota dewan yaitu Argentina, Australia, Brazil, Perancis, Jerman, India, Belanda, Qatar, Spanyol, Uni Eropa, Kanada.
Sedangkan, anggota Dewan IMO kategori “C” merupakan negara yang tidak termasuk dalam anggota kategori A dan B, yang memiliki kepentingan khusus dalam transportasi laut atau navigasi dan yang pemilihannya ke dalam anggota Dewan akan memastikan keterwakilan semua daerah geografis utama di dunia.
International Maritime Organization (IMO) adalah badan khusus Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang didirikan pada tahun 1948 dan bertanggung jawab pada isu-isu keselamatan dan keamanan pelayaran serta pencegahan terhadap polusi laut. IMO saat ini beranggotakan 172 negara serta tiga associate members dengan kantor pusat berbasis di Inggris. Dengan menjadi anggota Dewan IMO, eksistensi Indonesia mendapat pengakuan dunia untuk turut menentukan kebijakan sektor transportasi laut dunia khususnya di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim.
Dewan IMO merupakan badan pelaksana dibawah Majelis yang bertugas mengelola kegiatan Organisasi di antara Sidang Majelis. Dewan juga merupakan pengambil kebijakan dalam berbagai bidang tugas IMO yang membahas laporan dari seluruh Komite IMO dan membuat keputusan-keputusan yang akan ditetapkan dalam Sidang Majelis IMO.
Untuk mencapai target suara pada pencalonan Dewan IMO Kategori C beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia yaitu penyelenggaraan Resepsi Diplomatik, roadshow ke beberapa Kedutaan Besar, working luncheon dengan mengundang Duta Besar di Jakarta, Lunch oleh Duta Besar RI di London dengan negara-negara anggota IMO, dan penyelenggaraan Resepsi Diplomatik di London 1 hari sebelum voting. (AH/RDL/YSP/HA)