SIBOLGA (5/4) - Kementerian Perhubungan Cq. Ditjen Perhubungan Laut melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran di Pelabuhan Sibolga, Sumatera Utara pada hari ini (5/4).
Pelaksanaan sosialisasi ini, selain merupakan salah satu wujud nyata upaya untuk mewujudkan program strategis Kementerian Perhubungan, menuju Zero Accident, sebagaimana diamanatkan oleh Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, namun juga merupakan bentuk komitmen Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, khususnya Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk melakukan pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan keselamatan dan keamanan menyangkut angkutan di perairan, kepelabuhanan dan lingkungan maritim.
“Transportasi laut, bagi kita yang tinggal di negara kepulauan adalah alat transportasi yang sangat vital dan dibutuhkan dalam menunjang terselenggaranya aktifitas pelayaran, untuk menghubungkan pulau yang satu ke pulau lainnya,” ujar Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Jhonny R. Silalahi dalam sambutannya membuka acara sosialisasi dimaksud.
Jhonny menambahkan bahwa, selain kapal-kapal berkapasitas besar yang digunakan untuk pelayaran niaga, kapal-kapal kecil atau pelayaran rakyat juga menjadi moda transportasi yang sangat penting dan menjadi andalan, khususnya untuk menghubungkan pulau-pulau kecil dan terpencil seperti di wilayah Sibolga.
“Untuk itulah pada kesempatan kali ini yang menjadi sasaran sosialisasi keselamatan pelayaran kita adalah masyarakat pengguna pelayaran rakyat dan nelayan. Dalam Sosialisasi ini kita juga berikan bantuan 300 unit life jacket dengan tujuan untuk membangun kesadaran mereka akan pentingnya penggunaan alat keselamatan pelayaran di atas kapal dalam mewujudkan pelayaran yang selamat,” tutur Jhonny.
Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Kasubdit Sarana dan Prasarana Direktorat KPLP, Sri Rejeki, selaku ketua panitia penyelenggara, menjelaskan bahwa Sosialisasi Keselamatan Pelayaran yang kali ini mengambil tema “Siap Siaga untuk Keselamatan Pelayaran” bertujuan untuk mengedukasi dan membangun kesadaran masyarakat bahwa menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran merupakan tanggung jawab semua pihak. Oleh karena itu, budaya penggunaan alat keselamatan pelayaran di atas kapal sangatlah penting.
“Mengingat sering terjadinya kecelakaan kapal pelayaran rakyat dan kapal nelayan, yang berimbas pada timbulnya korban jiwa dan kerugian harta benda, yang sangat penting bukan hanya kesadaran masyarakat pengguna jasa untuk menggunakan alat keselamatan pelayaran di atas kapal, namun juga kesadaran pemilik kapal akan kewajibannya melengkapi kapal-kapal mereka dengan alat-alat keselamatan pelayaran,” tukas Sri.
Sri berharap sosialisasi keselamatan pelayaran yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pehubungan Laut ini dapat memberikan nilai positif dengan cara meningkatkan kesadaran dan menanamkan budaya pentingnya menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran pada masyarakat pengguna jasa serta operator jasa transportasi pelayaran rakyat dan nelayan.
“Saya harap semua pihak dapat selalu bersinergi dalam mewujudkan keselamatan dan keamanan pelayaran,” tutup Sri.
Acara Sosialisasi Keselamatan Pelayaran ini rencananya akan dilakukan pada 3 (tiga) lokasi di tahun 2018, yaitu di Sibolga, Bengkulu dan Teluk Bayur. Sebelumnya di tahun 2017, Sosialisasi Keselamatan Pelayaran dan pembagian life jacket juga telah diselenggarakan di 3 (tiga) lokasi, yaitu Aceh, Banjarmasin, dan Cilacap.