JAKARTA (23/6) - Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas IV Kepulauan Seribu menutup resmi beroperasinya posko angkutan laut Lebaran 2019 pada tanggal 21 Juni 2019 setelah selama 1 bulan memantau penyelenggaraan angkutan laut Lebaran di wilayah Kepulauan Seribu dan sekitarnya.
Untuk mengetahui efektifitas penyelenggaraan posko angkutan laut lebaran tahun 2019, KSOP Kepulauan Seribu menyelenggarakan Evaluasi pelaksanaan posko angkutan laut lebaran tahun 2019 bertempat di Bogor Jawa Barat, 22 s.d.23 Juni 2019.
Kepala kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas IV Kepulauan Seribu, Capt. Herbert Marpaung mengucapkan terima kasih kepada semua pihak perwakilan dari Pangkalan PLP kelas I Tanjung Priok dan kantor KSOP kelas IV Muara Angke yang telah membantu terselenggaranya posko angkutan laut lebaran tahun 2019.
"Acara ini sekaligus mengevaluasi pelaksanaan penjagaan dan pemantauan di pos-pos angkutan laut lebaran Kepulauan Seribu. Semua Personel kantor KSOP kelas IV Kepulauan Seribu telah menunjukan semangat bekerja dengan hati saat bertugas di posko angleb tahun 2019," ujar Capt. Herbert.
Lebih lanjut, Capt. Herbert menyampaikan bahwa kekurangan atau kelebihan selama kegiatan Angleb 2019 menjadi evaluasi bersama agar kedepannya kantor KSOP kelas IV Kepulauan Seribu dapat lebih siap lagi menjaga keselamat pelayaran agar keselamatan menuju zero accident dapat terwujud.
Pada kesempatan tersebut, Capt. Herbert menjelaskan bahwa di pulau-pulau wilayah Kepulauan Seribu selama ini masih menggunakan jemput bola untuk pengurusan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
Kedepannya, akan berkoordinasi dengan Dishub setempat untuk perbaikan dermaga di pulau-pulau yang dermaganya kurang memadai.
"Agar para calon penumpang bisa aman, selamat dan nyaman selama berada di pulau-pulau Kepulauan Seribu.berikutnya, persiapan angkutan Laut Natal dan Tahun Baru 2020 harus lebih baik lagi," ujar Capt. Herbert.
Capt. Herbert meminta jajarannya untuk meningkatkan keselamatan pelayaran terutama memperhatikan faktor cuaca di setiap keberangkatan kapal.
"Penting sekali untuk penambahan personel di pos-pos pulau wisata dan pulau masyarakat Kepulauan Seribu dan juga personel di atas kapal patroli termasuk adanya penambahan anggaran untuk sosialisasi di Kepulauan Seribu tentang keselamatan pelayaran," kata Capt. Herbert.
Hal tersebut dikarenakan banyaknya masyarakat yang tersebar di pulau-pulau dan memperhatikan kearifan lokal sehingga diperlukan pendekatan yang lebih intensif.
"Dengan demikian, diharapkan penyelenggaraan angkutan laut lebaran akan semakin baik lagi dan semakin siap menghadapi setiap tantangan yang akan terjadi. Selalu bekerja dengan hati, tulus ikhlas melayani menjadikan mudik lebaran ini sebagai mudik bareng, asyik lancar," tutup Capt. Herbert.