MANADO (26/6) - Jelang Pelatihan Regional Penanggulangan Pencemaran Laut atau Regional Marpolex (Marine Poluttion Exercises) tahun 2019 yang diadakan di Pilipina, 1 s.d. 5 Juli 2019, Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) atau Sea and Coast Guard Indonesia menggelar table top exercise dalam lanjutan pemantapan rencana operasi Regional Marpolex 2019 di Manado, Sulawesi Utara hari ini (26/6).
Pada kesempatan tersebut, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) yang diwakili oleh Kasubdit Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air, Een Nuraini Saidah menjelaskan tujuan table top Exercise adalah untuk memantapkan rencana dan pergerakan kapal dalam acara regional Marpolex di Davao, Pilipina pada tanggal 1 sampai dengan 5 Juli 2019.
"Personil yang terlibat dalam table top exercise tersebut antara lain: awak kapal KN. Sarotama P.112, awak kapal KN. Gandiwa P.118, awak kapal KN. Kalawai P.117, Distrik Navigasi Bitung, KSOP Manado, KSOP Bitung, Basarnas, SKK Migas, Pertamina dan stakeholder lain yang terkait", ujar Een.
Lebih lanjut, Een mengatakan bahwa latihan ini adalah kegiatan terakhir dalam melatih koordinasi terutama untuk kelancaran komunikasi dan pergerakan unsur yang terlibat sesuai skenario latihan, dan akan direalisasikan pada latihan sesungguhnya di perairan wilayah pelabuhan Bitung pada Hari Kamis, 27 Juli 2019 yang melibatkan seluruh kapal yang bertugas.
"Nantinya, hasil table top ini akan dilakukan latihan langsung di laut sebelum latihan sesungguhnya yang melibatkan KPLP bersama 5 Pangkalan PLP, Philipine Coast Guard serta Japan Coast Guard yang akan menunjukan kemampuan penanggulangan pencemaran minyak dari masing masing negara khususnya dan kesiapsiagaan pencemaran berskala besar di wilayah perairan perbatasan Indonesia dan Pilipina," kata Een.
Adapun latihan basah dan gladi resik pelatihan tersebut yang dilaksanakan esok hari (27/6), dan selanjutnya ketiga kapal patroli Kementerian Perhubungan akan bergerak menuju Davao, philipina pada tanggal 28 Juni 2019 dengan upacara pelepasan yang akan dipimpin langsung oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai di pelabuhan Bitung.
“Dari tiga kapal tersebut yang memegang peran paling crusial atau boleh dikatakan paling berat adalah KN. Sarotama, karena kapal patroli ini yang akan menggelar oil boom untuk menanggulangi tumpahan minyak, hal ini memerlukan banyak waktu dan kru dalam keterlibatannya," jelas Kepala Seksi Operasi, PLP Priok, Capt. Pujo Kurnianto usai latihan table top hari ini (26/6).
Menurutnya, kapal KN. Sarotama P-112 yang dinakhodai oleh Capt. Desi Susanti adalah tipe Kapal MDPS (Marine Disaster Prevention Ship) yang ditunjang dengan peralatan seperti Fire Gun, Oil Boom Recovery, Long Range Identification and Tracking serta lainnya.
"KN Sarotama saat ini mempersiapkan personil sekitar 20 sampai 30 kru yang akan terlibat dalam demonstrasi penanggulangan tumpahan minyak pada Regional Marpolex 2019 di Davao, Pilipina. Untuk dua kapal lainnya yaitu KN. Kalawai akan berperan sebagai pemadaman kebakaran, sedangkan KN Gandiwa akan berperan sebagai kapal SAR atau penyelamatan korban yang jatuh kelaut," ujar Capt Pujo.
Capt. Pujo mengatakan bahwa harapan dan tujuan yang paling utama dari latihan Marpolex ini adalah untuk mengetahui kesiapsiagaan SDM kapal patroli KPLP dalam menanggulangi pencemaran, pemadaman kebakaran dan pertolongan kepada korban jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Selain itu persiapan dan kelengkapan alat alat yang di miliki oleh kapal kapal patroli KPLP akan menunjang kegiatan ini maupun kejadian yang sebenarnya jika terjadi kecelakaan tumpahan minyak di laut.
Selain itu Capt Pujo juga menambahkan bahwa penunjukan tempat latihan di Perairan Pelabuhan Bitung adalah untuk melihat potensi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang ada di Manado dan sekitarnya dalam penanganan musibah pencemaran minyak di laut.
"Yang diharapkan jika terjadi musibah pencemaran di daerah Sulawesi dan sekitarnya pergerakan bantuan akan lebih cepat dan efisien jika SDM kapal kapal patroli KPLP di wilayah Manado dan sekitarnya mempunyai kesiapan dan kecepatan dalam penanggulangan musibah yang terjadi," tutup Capt. Pujo.