MAKASSAR (24/4) - Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan Program Padat Karya Aksi Massal Bersih sampah plastik di Kanal Pannampu, Makassar yang akan diselenggarakan pada tanggal 28 April 2019, Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar melaksanakan pelatihan bagi masyarakat sekitar Kanal Pannampu untuk menjadi Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas).
Menurut Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, Rahmatullah pelatihan ini dapat terselenggara berkat kerjasama yang baik antara Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar dengan Lantamal VI Makassar dan didukung oleh Pemerintah Kota Makassar dan seluruh instansi pemerintah serta para pemangku kepentingan di pelabuhan Makassar.
“Pelatihan untuk menjadi Kelompok Masyarakat Pengawas ini akan dilaksanakan selama 4 hari mulai tanggal 24 s.d. 27 April 2019 yang diikuti oleh 45 orang sekitar kanal,” kata Rahmatullah saat membuka Pelatihan Kelompak Masyarakat Pengawas di Makassar hari ini (24/4).
Menurut Rahmatullah kedepan, 45 orang yang diangkat menjadi Kelompok Masyarakat Pengawas akan bertugas memberikan penyuluhan dan melakukan pengawasan kepada masyarakat sekitar agar tidak membuang sampah ke kanal.
Selanjutnya 45 orang tersebut masing-masing akan mengajak 10 orang untuk bergabung melaksanakan Program Padat Karya Aksi Massal Bersih-Bersih Kanal 284 sepanjang 2,8 kilometer yang akan dimulai dari Al Markaz sampai Trashrack Panammpu pada tanggal 28 April 2019.
Lebih jauh Rahmatullah mengatakan bahwa Program padat karya ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada warga masyarakat di sekitar agar tidak membuang sampah ke kanal yang akhirnya akan hanyut dan langsung terbawa ke laut dan bertumpuk di kolam pelabuhan Makassar.
“Program aksi massal yang juga merupakan program padat karya Ditjen Hubla direncanakan akan melibatkan sekitar 2.000 (dua ribu) orang peserta yang terdiri dari masyarakat sekitar, wakil instansi dan para pemangku kepentingan di pelabuhan Makassar serta para taruna akademi pelayaran. Program padat karya ini sejalan dengan visi pelabuhan Makassar yaitu Pelabuhan menuju zero-sampah pada tahun 2021” ujar Rahmatullah.
Rahmatullah juga mengatakan selama ini sampah, khususnya sampah plastik sering dibuang ke kanal Pannampu yang akhirnya akan menuju ke laut dan menjadi perusak bagi ekosistem di laut.
"Sebagai contoh kita sering mendengar dan membaca berita tentang kematian ikan paus yang terdampar di beberapa tempat dan dikarenakan sampah plastik yang termakan oleh ikan paus tersebut," ujar Rahmatullah.
Untuk itu, berdasarkan fakta tersebut, Ditjen Perhubungan Laut mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai, ke kanal dan ke laut untuk mendukung komitmen pemerintah mengurangi sampah laut hingga 70 persen di tahun 2025.