JAKARTA (12/7) - Pelabuhan Patimban yang terletak di Subang, Jawa Barat menjadi salah satu magnet atau daya tarik bagi pengembangan kawasan di Utara Jawa Barat serta daya tarik tersendiri untuk masyarakat sekitar karena menjadi harapan baru untuk peningkatkan perekonomian di wilayah sekitarnya.
Oleh karenanya, perlu untuk memperkenalkan keberadaan Pelabuhan Patimban kepada pengelola kawasan industri, para pelaku usaha dan produsen di wilayah Jawa Barat.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Laut saat menjadi Keynote Speaker pada Focus Group Disscussion (FGD) Patimban Connection dengan tema Menyikapi Potensi Bisnis Melalui Pelabuhan Internasional Patimban, Rabu (12/7) secara daring.
"Kami dari Kementerian Perhubungan beserta Pemerintah Daerah Subang dan Jawa Barat terus berupaya mempromosikan Pelabuhan Patimban sebagai pemantik potensi bisnis di pelabuhan serta kawasan khususnya Jawa Barat dan sekitarnya," ujar Dirjen Arif.
Dengan berkembangnya Pelabuhan Patimban, Dirjen Arif berharap pelayanan transportasi laut dan logistik dapat lebih mudah, lebih efisien, serta meningkatkan perekonomian di Kawasan Jawa Barat dan Nasional.
"Pembangunan pelabuhan yang ditetapkan sebagai Proyek Strategis ini memang ditujukan untuk menopang konektivitas serta integrasi rantai logistik industri besar, menengah, dan kecil," imbuhnya.
Namun demikian, keberhasilan dari kebijakan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia tidak akan dapat dicapai tanpa adanya peran serta, kontribusi, serta dukungan dan kolaborasi dari para pelaku ekonomi, bisnis dan produsen di sekitarnya.
"Untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah memberikan support dengan mencanangkan integrasi Kawasan Rebana, di mana Pelabuhan Patimban masuk dalam kawasan yang terintegrasi dengan kawasan industri di Karawang ataupun Subang, Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, serta jalan tol," jelas Dirjen Arif.
Adapun Kawasan Rebana Metropolitan yang meliputi Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon nantinya juga akan terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban.
"Saya berharap kegiatan FGD ini dapat mengenalkan lebih dekat Pelabuhan Patimban kepada para pelaku usaha sehingga mereka dapat berpartisipasi dan berinvestasi serta melakukan kegiatan bisnis melalui Pelabuhan Patimban," kata Dirjen Arif.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor KSOP Kelas II Patimban Capt. Dian Wahdiana mengatakan, saat ini pada Pelabuhan Patimban telah beroperasi terminal kendaraan dengan melayani kegiatan ekspor-impor kendaraan dan domestik, serta melayani kegiatan multipurpose seperti Tol Laut pada Terminal Petikemas.
"Pelabuhan Patimban yang telah selesai dibangun pada Tahap 1-1 saat ini telah dioperasikan sejak tahun 2020 melalui operasional sementara dan pada tahun 2021 dioperasikan secara penuh dengan operator yaitu Badan Usaha Pelabuhan PT. Pelabuhan Patimban Internasional," jelasnya .
Sebagai informasi, Pelabuhan Patimban dibangun dan dikembangkan dalam beberapa tahap, yakni tahap I-1 (tahun 2018-2021), tahap I-2 (tahun 2022-2025), dan nantinya akan dilanjutkan pada tahap II dan tahap III (KPBU). Tahap I-1 sudah selesai 100 persen. Sekarang ini sedang berlangsung pengembangan pelabuhan tahap I-2, dan ke depannya dilanjut dengan Tahap II serta Tahap III (KPBU).