JAKARTA (4/6)- Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dengan kolaborasi berbagai instansi dan pihak terkait berhasil melaksanakan operasi evakuasi setelah terjadi kecelakaan kapal tradisional KM Alibaba di perairan Pulau Pari, sebelah timur Pulau Bokor pada hari Sabtu, 03 Juni 2023, pukul 09.00 WIB.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Rivolindo mengungkapkan Kapal tradisional KM. Alibaba mengalami insiden saat tengah dalam perjalanan dari Pelabuhan Kamal, Tangerang menuju Pulau Pari. Adapun total jumlah penumpang adalah 52 orang dengan 2 orang ABK.
"Kapal mengalami kebocoran pada bagian lambung belakang sekitar 4 mil di dekat Pulau Pari arah Pulau Bokor. Kejadian ini menyebabkan air laut masuk ke dalam kapal, yang akhirnya membuat kapal perlahan tenggelam. Kami sangat mengapresiasi kerjasama dan respon cepat dari semua unsur yang terlibat dalam evakuasi ini. Berkat upaya bersama, seluruh penumpang dan ABK dapat diselamatkan tanpa ada korban jiwa," ujar Rivolindo.
Proses evakuasi pertama kali dilakukan oleh kapal nelayan Pulau Lancang yang memberikan pertolongan pertama kepada KM. Alibaba sekitar pukul 09.40 WIB. Evakuasi ini dilakukan dengan memprioritaskan penumpang anak-anak, yang kemudian dibawa ke Pulau Pari.
Kemudian pada pukul 10.50 WIB, petugas instansi Pulau Pari yang terdiri dari Petugas Wilker Pulau Pari Ksop Kelas IV Kepulauan Seribu, Sat Pol PP Pulau Pari, Dinas Pemadam Kebakaran Pulau Pari, Dinas Perhubungan Pulau Pari, Satpolair Polres Kepulauan Seribu, dan Satpolair Polda Metro Jaya tiba di lokasi menggunakan RBB Dinas Pemadam Kebakaran Pulau Pari untuk melanjutkan proses evakuasi penumpang.
Selain itu, kapal KM. Asha dan KM. Inferial juga terlibat dalam proses evakuasi dengan membawa sejumlah penumpang ke Pulau Pari dan Pantai Mutiara.
"Seluruh proses evakuasi berjalan dengan lancar dan tertib berkat kerjasama dan koordinasi yang baik antara instansi terkait. Kami mengapresiasi upaya semua pihak yang terlibat dalam operasi evakuasi ini,"!ujar Rivolindo.
Dalam kejadian ini, Ditjen Hubla juga ingin mengingatkan kepada semua operator kapal untuk senantiasa memastikan keselamatan dan kelayakan kapal sebelum berlayar, serta mematuhi aturan dan prosedur yang berlaku.
"Ditjen Hubla berkomitmen untuk terus meningkatkan keselamatan pelayaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat di perairan Indonesia. Kami akan terus bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk menjaga keamanan dan keselamatan transportasi laut di wilayah ini," tutupnya.