BOGOR (21/5)- Tenaga pandu yang profesional mutlak harus dipenuhi bagi penyelenggaraan pemanduan sehingga dalam merekrutnya harus memperhatikan mutu seleksi. Selain itu pelatihan juga menjadi penting untuk meningkatkan kapasitas kompetensi pandu dalam melaksanakan tugasnya untuk keselamatan pelayaran, demikian dikatakan Direktur Kepelabuhanan Ditjen Perhubungan Laut M. Tohir saat membuka Pelatihan Pandu Tingkat II Angkatan XLII Tahun 2019 di Bogor, Selasa (21/5).
Menurut Tohir Tenaga Pandu merupakan salah satu petugas pelaksana fungsi keselamatan pelayaran sekaligus ujung tombak yang memberikan pelayanan kapal secara wajar dan tepat waktu sesuai sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.
Untuk itu, penyelenggaraan pelatihan Pandu sangat penting sehingga seluruh peserta harus dapat menggunakan kesempatan yang berharga ini dengan sebaik-baiknya.
"Pertahankan terus kedisiplinan yang tinggi serta tingkatkan korsa pandu untuk menjadi petugas pandu yang profesional dan berkualitas," kata Tohir.
Lebih jauh Direktur Kepelabuhanan M. Tohir menyampaikan, ada beberapa kompetensi pandu yang harus dimiliki diantaranya kompetensi akademik, profesional, nilai dan sikap, serta kompetensi pemahaman lingkungan dan budaya setempat untuk menghadapi perubahan.
"Pandu bertugas mewujudkan keselamatan, keamanan pelayaran, perlindungan lingkungan maritim, serta kelancaran berlalulintas di perairan dan pelabuhan demi zero accident," kata Tohir.
Sementara Kepala Subdit Kepanduan Direktorat Kepelabuhanan selaku Ketua Penyelenggara Pelatihan Pandu, Capt. Heru Maryanto dalam laporannya mengatakan bahwa pelatihan Pandu yang diselenggarakan kali ini diikuti oleh 77 orang peserta yang pelaksanaannya bekerjasama dengan PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia, PT Pandu Usaha Jaya, dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut.
"Pelatihan Pandu Tingkat II Angkatan XLII Tahun 2019 akan dilaksanakan selama lima bulan, terdiri dari tiga bulan teori, evaluasi dan persiapan wisuda serta dua bulan praktik memandu kapal," tutup Capt. Heru.