LOMBOK (26/3). Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Lembar telah mengerahkan kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Rigid Bouyant Boat (RBB) untuk menindaklanjuti laporan dari Vessel Traffic Services (VTS) Lembar terkait adanya kapal terbakar yang terjadi terhadap kapal tanker MT. Kristin pada hari Minggu, 26 Maret 2023, pukul 15.00 LT di Perairan Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Kepala KSOP Kelas III Lembar, Capt Purgana mengungkapkan laporan yang diterima, kapal tanker MT. Kristin dilaporkan terbakar pada posisi 08° 34' 35" N - 116° 03' 6" E.
"Kapal patroli KPLP RBB tiba di lokasi kejadian pada pukul 15.10 WITA dan saat ini sedang melaksanakan kegiatan Search and Rescue (SAR) serta berkoordinasi dengan UPP Pemenang," ujarnya.
KSOP Kelas III Lembar juga melakukan koordinasi dengan VTS Lembar, UPP Pemenang, dan Basarnas untuk memastikan keamanan dan keselamatan di sekitar lokasi kejadian.
Kapal tanker MT.Kristin direncanakan akan drop anchor di perairan Ampenan menunggu perintah berlayar, namun tiba-tiba terjadi ledakan dan master mengambil tindakan untuk menjauh dari pemukiman masyarakat menuju ke tengah perairan.
"Saat ini, jumlah korban yang belum dapat ditemukan ada 3 orang, yaitu Diki Abdul Aziz (Mualim 3), Sukirman (Bosun), dan Dani Maulana (Cadet Deck). Sementara itu, yang berhasil dievakuasi berjumlah 14 orang," ungkapnya.
Hingga saat ini, kapal patroli masih melakukan kegiatan SAR dan bersiaga di lokasi kejadian untuk menginformasikan kepada para nelayan agar tidak mendekat karena kondisi masih ada ledakan kecil di haluan kapal MT. Kristin. Sampai dengan pukul 17.47 WITA, api belum dapat dipadamkan.
"Kami akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terbaru secepatnya. Mohon doa dan dukungan dari seluruh pihak untuk keselamatan seluruh korban dan pihak yang terkait dalam insiden ini," tutupnya.