Bali – Presiden RI Joko Widodo meresmikan Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan tiga pelabuhan di Bali yaitu: Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul, dan Pelabuhan Penyeberangan Sampalan.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, pada sore hari ini saya resmikan Gedung VVIP Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Kemudian yang kedua Pelabuhan Sanur. Yang ketiga Pelabuhan Penyeberangan Sampalan, dan yang keempat Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul Nusa Ceningan di Provinsi Bali,” ujar Presiden Jokowi di Gedung Terminal VVIP Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (9/11) sore.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, revitalisasi Terminal VVIP Bandara Ngurah Rai dilakukan dalam rangka mendukung penyelenggaraan G20, dimana Indonesia menjadi tuan rumah dan memegang presidensi pada tahun ini.
“Kita ingin memberikan kesan yang baik, karena terminal VVIP ini menjadi tempat singgah sementara dan pertemuan dari para tamu penting negara,” ujar Menhub.
Revitalisasi terminal yang dibangun kurang lebih 3,5 bulan ini adalah hasil kolaborasi antara Kemenhub, Kementerian PUPR, Kemen BUMN, Kemenkeu, arsitek asal Bali, dan pihak terkait lainnya. Ruang lingkup pekerjaan revitalisasi terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai meliputi beautifikasi terminal VVIP (eksisting); pembangunan terminal VVIP (baru); penataan lansekap dan service road (baru); dan realokasi EMPU kargo dan bangunan lainnya.
Terminal VVIP Bandara Ngurah Rai memiliki wajah baru dengan desain bangunan yang modern namun tetap ada sentuhan tradisional khas bali. Bangunan dan desain interior bandara terinspirasi dari bangunan asal Bali bernama Wantilan. Artinya, bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan masyarakat adat Bali.
Sementara itu, Kemenhub juga telah menyelesaikan pembangunan tiga pelabuhan di Provinsi Bali yang akan akan semakin meningkatkan kualitas pelayanan transportasi dan meningkatkan konektivitas antar pulau.
Sebelum dibangun, pelabuhan ini masih merupakan pelabuhan tradisional dan belum memiliki fasilitas pendukung seperti dermaga, sehingga wisatawan yang mau naik kapal harus masuk ke air di pinggir pantai. Setelah dibangun, ketiga pelabuhan ini memiliki wajah baru, lebih nyaman, memiliki fasilitas dermaga dan fasilitas lainnya, dan memenuhi aspek keselamatan.
Pembangunan Pelabuhan Sanur sudah dimulai sejak Desember 2020 dan selesai pada tahun ini. Desain bangunan terminal dibuat oleh arsitek asal Bali (Popo Danes), yang kental nuansa kearifan lokal. Bangunan terminal di desain menyerupai perahu mecadik atau kapal tradisional sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Dibangunnya Pelabuhan Sanur, dan Pelabuhan Sampalan serta Pelabuhan Bias Munjul, akan melengkapi konektivitas transportasi di kawasan segitiga emas (Sanur, Nusa Penida, Nusa Ceningan).
Kehadiran pelabuhan ini diharapkan semakin meningkatkan kenyamanan bagi masyarakat yang berwisata, berlibur, atau masyarakat setempat yang ingin beribadah. Serta dapat mendukung sektor pariwisata di Bali, dan akan meningkatkan geliat ekonomi masyarakat di Bali dan sekitarnya. (GD/RDL/LA/HT)