Kab. Batu Bara – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus mendorong produktivitas Pelabuhan Kuala Tanjung agar dapat melayani secara optimal distribusi logistik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
“Pelayanan Pelabuhan Kuala Tanjung untuk KEK Sei Mangkei sudah terjadi dan akan terus kita tingkatkan. Kita ingin memastikan Pelabuhan yang sudah dibangun ini terbukti dapat memberikan kemaslahatan bagi masyarakat,” ujar Menhub saat meninjau Pelabuhan Kuala Tanjung dan KEK Sei Mangkei, Sabtu (24/9).
Menhub mengungkapkan, dalam dua tahun kedepan akan dibangun sebanyak 10 pabrik di KEK Sei Mangkei, yang diharapkan akan semakin meningkatkan produktivitas Pelabuhan Kuala Tanjung. Untuk itu, Menhub meminta pengelola Pelabuhan Kuala Tanjung bersiap meningkatkan pelayanan kepelabuhanan. “Sei Mangkei dan Kuala Tanjung saling melengkapi. Jika produktivitas Sei Mangkei meningkat maka produktivitas pelabuhan pun juga akan bertambah,” ucapnya.
Untuk semakin meningkatkan kelancaran distribusi logistik dari Pelabuhan Kuala Tanjung ke KEK Sei Mangkei maupun sebaliknya, Menhub mengatakan, pada bulan depan ditargetkan angkutan kereta api sudah beroperasi. “Menggunakan kereta api akan lebih efisien dan cepat dibandingkan lewat jalur darat yang lebih padat. Dengan kereta api dari Kuala Tanjung ke Sei Mangkei tidak lebih dari 30 menit.” tuturnya.
Lebih lanjut Menhub menjelaskan, bersama Menteri Investasi akan mengundang sejumlah stakeholder untuk menyampaikan rencana kerja Pelabuhan Kuala Tanjung dan KEK Sei Mangkei pada tahun 2023 dengan capaian produktivitas yang meningkat. “Sumut adalah daerah yang memiliki banyak potensi, terutama CPO dan Kelapa Sawit. Saya dengar Inalum juga akan melakukan investasi di sini. Dengan sinergi Pelindo dan Inalum ini diharapkan dapat semakin menggeliatkan produktivitas Pelabuhan Kuala Tanjung,” kata Menhub.
Menhub meminta sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan seperti: Pelindo, Pemda, TNI/Polri, pengelola KEK Sei Mangkei, dan unsur terkait lainnya, terus ditingkatkan. Diharapkan kapasitas kegiatan di KEK Sei Mangkei terus meningkat dari saat ini 23 persen menjadi 50 persen pada tahun 2024.
Pemerintah terus melakukan pengembangan integrasi multimoda terus dilakukan guna meningkatkan mobilitas barang dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. Integrasi dilakukan dengan jalur kereta api barang yang menghubungkan Sei Mangkei, Kuala Tanjung, dan Belawan.
Tahap I Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yakni Kuala Tanjung Multipurpose Terminal telah beroperasi. Pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo ini dilengkapi dermaga 500x60 m, trestle sepanjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 m. Selain itu, telah dilengkapi dengan fasilitas kepelabuhanan yang lengkap dan modern dengan didukung sistem IT yang terintegrasi sehingga dapat meningkatkan layanan kepada pengguna jasa dan meningkatkan kecepatan proses bongkar muat. Pelabuhan ini diharapkan menjadi transshipment port, yang disinggahi kapal-kapal besar dari sejumlah negara.
Turut hadir dalam peninjauan, Bupati Batu Bara Ir. Zahir, Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha, dan Direktur Pengelola PT Pelindo Putut Sri Muljanto. (HH/RDL/LA/HT)