BALI (23/9) - Jelang Konferensi Tingkat Tinggi G20, dan sebagai bentuk dukungan terhadap perhelatan G20 di Bali, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan terus melakukan percepatan penyelesaian pekerjaan pembangunan Pelabuhan Laut Sanur, Bali. Hari ini, Kamis (22/9), telah dilakukan uji coba sandar kapal di dermaga apung pelabuhan laut Sanur.
Direktur Kepelabuhanan yang diwakili oleh Kepala Sub Direktorat Pelayanan Jasa dan Usaha Kepelabuhanan Direktorat Kepelabuhanan, Yudhonur Setyaji berkesempatan menyaksikan langsung uji coba sandar kapal dimaksud.
"Proses uji coba sandar kapal di dermaga apung Pelabuhan Laut Sanur berjalan dengan sukses dan lancar. Pada uji coba ini, kapal wisata juga memuat perdana para wisatawan yang akan menyeberang ke Pulau Nusa Penida dari dermaga Sanur," ujar Yudhonur.
Adapun kapal yang melakukan uji coba sandar di Dermaga Sanur adalah kapal KM. EL REY DE REYES dengan total penumpang naik sebanyak 45 wisatawan asing dengan tujuan Pulau Nusa Penida.
Selain mendukung penyelenggaraan KTT G20, pembangunan infrastruktur tersebut juga untuk menjaga agar Bali tetap menjadi yang terdepan sebagai tujuan wisata utama. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa, Ridwan Chaniago menyebutkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Nusa Penida rata-rata sebanyak 2.000 orang perharinya. Hal ini berbeda saat weekend, yang bisa mencapai 2 kali lipat jumlahnya.
" Jumlah Kapal wisata sebanyak 37 kapal yang aktif melayani rute Sanur - Nusa Penida. Dengan jumlah wisatawan yang cukup banyak perharinya, tentu menjadi potensi yang sangat baik bagi tumbuhnya sektor riil di industri pariwisata Bali," ujar Ridwan.
Ia menambahkan bahwa Dermaga Sanur dapat disandari oleh Kapal wisata dengan maksimal GT 116 dan panjang 26 meter. Ridwan juga menegaskan pentingnya para nakhoda kapal wisata untuk selalu mengedepankan keselamatan dan keamanan pelayaran.
Pada kesempatan yang sama, Kadishub Kota Denpasar I Ketut Sriawan mengapresiasi Kementerian Perhubungan yang telah membangun Pelabuhan Sanur. Menurut dia, pembangunan Pelabuhan Sanur semakin memudahkan wisatawan maupun masyarakat lokal yang akan menyeberang ke Pulau Nusa Penida untuk bersembahyang.
“Sejak berabad-abad orang menyeberang ke Nusa Penida sangat sulit, harus angkat kaki, angkat kain, lepas sepatu. Kalau ini sudah selesai kita akan menyeberang dengan nyaman ke Nusa Penida,” tuturnya.
Ia menambahkan pentingan kolaborasi, sinergitas antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan komitmen bersama dalam mendukung pembangunan Laut Sanur tersebut dengan mengedepankan kearifan lokal.
Adapun salah satu wisatawan asal Australia yang menjadi penumpang kapal wisata tujuan Nusa Penida, Colin Hasiel memberikan apresiasi kepada Pemerintah yang telah membangun pelabuhan laut Sanur.
"Sebelumnya, pelabuhan ini tidak memiliki dermaga, sehingga penumpang yang naik turun kapal harus turun ke air dengan kondisi basah. Dengan pembangunan dermaga, terminal penumpang, dan fasilitas lainnya, diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para penumpang," ujar Colin yang sudah 3 kali mengunjungi Bali.
Sebagai informasi, Kemenhub telah memulai pembangunan Pelabuhan Sanur sejak Desember 2020. Pembangunan meliputi pekerjaan jasa konsultansi dan pekerjaan konstruksi (fisik). Pembangunan dilakukan dalam periode tahun anggaran jamak (multiyears) 2020-2022, yang bersumber dari APBN dengan total anggaran Rp 398 miliar.
Saat ini progres pembangunan Pelabuhan Sanur per 15 September 2022 telah mencapai 93. 275 persen. Ditargetkan penyelesaian pembangunan Pelabuhan Sanur bulan September 2022 dapat terpenuhi.
Turut hadir pada prosesi uji coba sandar kapal wisata di Dermaga Sanur, Kepala KSOP Kelas II Benoa, Ridwan Chaniago, Kadishub Kota Denpasar I Ketut Sriawan, Kepala Bagian Organisasi dan Humas, Wisnu Wardana, perwakilan Disnav Benoa dan Social Media Response Team (SMRT) Ditjen Hubla.