MALUKU (3/8). Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menambah rute kapal perintis KM Sabuk Nusantara 40. Kapal tersebut kini melayani masyarakat pesisir Gane Barat, Halmahera Selatan, yang sebelumnya mengalami kekosongan rute mode transportasi laut akibat musibah terhadap Kapal KM Cahaya Arafah pada 18 Juli lalu dan KM. ELSADAI yang tenggelam dihantam ombak, saat berlabuh di perairan Pelabuhan Sekli/Kurunga.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Babang, Rosihan Gamtjim mengatakan hal ini dilakukan agar masyarakat dapat tetap terlayani.
Adapun keputusan ini tertuang dalam surat nomor : AL.015/5/18/DJPL/2022, tanggal 28 juli 2022 perihal Deviasi/Omisi KM Sabuk Nusantara 40 trayek R-65 telah menyetujui perubahan trayek perintis KM Sabuk Nusantara 40 untuk melayani daerah terisolir pesisir Gane dan Pesisir Timur Pulau Bacan.
"Kapal perintis KM Sabuk Nusantara 40 telah disetujui oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut melalui surat yang dilayangkan dengan nomor : AL.016/4/24/UPP.BBG-2022 tertanggal 27 juli 2022 dan saat ini kapal sudah mulai berlayar," ujarnya.
Rosihan mengungkapkan, perubahan trayek R-65 A dan B untuk mengisi kekosongan kapal langsung diusulkan usai asanya insiden tenggelamnya kapal pelayaran rakyat KM Cahaya Arafah dan KM Al-Sudais. "Alhamdulillah melalui surat kami layangkan telah disetujui oleh Pusat," ungkapnya.
Berikut rayek R-65 rute A yaitu : Babang – Bibinoi – Tomara – Pigaraja – Pasipalele – Dowora – Gane dalam – Sekeli/Kurunga – Gane dalam – Dowora – Pasipalele – Pigaraja – Tomara – Bibinoi – Babang.
Sementara untuk Trayek R-65 rute B adalah : Babang – Saketa – Dolik – Samo – Lifofa – Maidi – Makian – Moti – Gita – Ternate – Gita – Moti – Makian – Maidi – Lifofa – Samo – Dolik – Saketa – Babang.