BALI (29/06) - Gelaran 53rd ASEAN Senior Transport Officials Meeting (53rd STOM) hari ke-2 yang berlangsung di Trans Resort, Bali dilanjutkan dengan agenda diskusi bersama United States Senior Transport Officials.
Carol Annette Petsonk selaku Ketua Delegasi US dalam pertemuan ini menyambut baik kesempatan diskusi bersama negara-negara ASEAN. Menurutnya, hubungan United State dengan ASEAN sangat penting, termasuk pada sektor transportasi laut.
“Pengembangan sektor transportasi laut hendaknya mengacu pada beberapa aspek yaitu efisiensi dan berkelanjutan, konektivitas, keselamatan dan keamanan, serta SAR.” ujar Petsonk
Dalam paparannya, Petsonk merekomendasikan program MOMENTUM sebagai rencana kerja sama antara US dan ASEAN. Momentum sendiri merupakan program keterlibatan global dari Departemen Transportasi Amerika Serikat (USDOT), dibawah kepempinan Kantor Transportasi dan Perdagangan Internasional.
Adapun rencana aksi program tersebut menitikberatkan pada 3 hal yaitu;
Container Shipping, Port Resiliency And Adaptation Program, serta Search And Resque.
Menanggapi hal tersebut, Kasubdit Angkutan Laut Luar Negeri Ditjen Perhubungan Laut, Rifanie Komara yang merupakan salah satu delegasi Indonesia pada 53rd STOM memberikan respon positif.
Saat ditemui di sela pertemuan, Rifanie menjelaskan Kementerian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mengusulkan tambahan program kerja sama dengan US berupa Technical Assistance.
“Kami telah mengusulkan program Pendampingan Teknis untuk mendapatkan rekomendasi dan solusi atas permasalahan kelangkaan kontainer di wilayah ASEAN sekaligus metode untuk menurunkan Ocean Freight Rate di wilayah ASEAN.” ujar Rifanie.
Ia pun menambahkan, dengan adanya pendampingan teknis tersebut, diharapkan negara-negara di ASEAN dapat meningkatkan sirkulasi kontainer sekaligus mengefisienkan biaya angkut melalui kontainer untuk peningkatan perekonomian termasuk di Indonesia.