BOGOR (31/5) – Pelabuhan Lahewa yang terletak di Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara merupakan pelabuhan yang melayani kapal barang baik perintis maupun lokal serta dimanfaatkan juga untuk mendukung pariwisata alam laut Nias yang memiliki daya tarik mempesona.
Oleh karenanya, guna menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran di Pelabuhan Lahewa, perlu dilakukan penataan alur pelayaran yang nantinya akan ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan tentang Penetapan Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Lahewa.
Demikian disampaikan Direktur Kenavigasian Hengki Angkasawan saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Rencana Penetapan Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Lahewa di Nias Utara Provinsi Sumatera Utara pada Selasa (31/5) di Bogor, Jawa Barat.
"Penetapan alur masuk Pelabuhan Lahewa dilakukan untuk memperoleh alur pelayaran yang ideal dan memenuhi berbagai aspek kepentingan keselamatan dan kelancaran bernavigasi serta melindungi kelestarian lingkungan maritim," ujar Hengki dalam sambutannya.
Lebih lanjut Ia menjalaskan, Pelabuhan Lahewa memiliki kondisi perairan yang cukup tenang karena berada di dalam Teluk Simanari sehingga terlindung dari arus maupun gelombang yang berasal dari Samudera Hindia. Di samping itu, kondisi kedalaman pelabuhan ini juga cukup dalam.
“Dalam rangka penetapan alur, perlu adanya data kedalaman yang terbaru guna menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran. Nantinya alur pelayaran ini akan dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk pelayaran serta diumumkan melalui maklumat pelayaran maupun berita pelaut indonesia,” jelasnya.
Adapun FGD Penetapan Alur Pelayaran ini merupakan tahapan mekanisme dalam rangka menyempurnakan Rancangan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Penetapan Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Lahewa.
"Dengan adanya Keputusan Menteri Perhubungan tersebut, diharapkan ketertiban, kelancaran serta keselamatan lalu-lintas pelayaran dapat terwujud," kata Hengki.
Dalam FGD ini menghadirkan Narasumber perwakilan dari Pushidrosal, Direktorat Kenavigasian, Direktorat Kepelabuhanan, dan Distrik Navigasi Kelas III Sibolga.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Tim Surveyor Distrik Navigasi Kelas III Sibolga, diperoleh data teknis rencana alur pelayaran dengan panjang 1,41 Km dan lebar 128 m serta kedalaman bervariasi dari 5 mLWS hingga 38 mLWS. Dengan demikian maka ukuran kapal dengan draft maksimal 3,9 m dapat masuk ke alur pelayaran Pelabuhan Lahewa.