SEMARANG (12/4) - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus menyelenggarakan program padat karya sebagai wujud peran serta dalam membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hari ini, Jumat (12/4), program padat karya dilakukan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Semarang, Jawa Tengah yang dibuka oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Wisnu Handoko.
"Tujuan utama padat karya yang dilakukan oleh KSOP Semarang ini adalah menghadirkan negara ke tengah-tengah masyarakat. Sehingga tercipta soliditas dan sinergi dalam upaya menciptakan kesejahteraan bersama, khususnya bagi masyarakat sekitar," kata Capt. Wisnu.
Selain itu, lanjut Capt. Wisnu, padat karya juga sebagai wujud bahwa Ditjen Hubla tidak sekadar melakukan pekerjaan sesuai tupoksi, tetapi juga mampu menjaga soliditas dan hubungan baik dengan masyarakat yang berdomisili di sekitar Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut.
"Pekerjaan padat karya ini dilakukan secara swakelola agar dapat dilakukan dengan melibatkan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala KSOP Kelas I Tanjung Emas Semarang, Ahmad Wahid dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan padat karya di KSOP Semarang dalam rangka menindaklanjuti Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor UM.003/14/11/DJPL-18 Tentang Padat Karya dalam Kegiatan Pemeliharaan Asset di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Surat Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor UM.002/26/9/DJPL-2019 Tgl. 22 Februari 2019 Perihal Jadwal Pelaksanaan Program Padat Karya Tahun Anggaran 2019.
"Dalam rangka mensukseskan program-program pemerintah terkait pemberdayaan masyarakat, Kantor KSOP Kelas I Semarang sebagai salah satu UPT yang berkomitmen untuk menyelaraskan kegiatannya dengan program yang telah dicanangkan oleh Ditjen Hubla dimana salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah Program Padat Karya," kata Wahid.
Wahid berharap dengan kegiatan padat karya ini tercipta pemberdayaan masyarakat sekitar, sekaligus mengedukasi masyarakat untuk membangun pola hidup yang produktif, menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.
"Juga turut berperan serta aktif dalam upaya pemerintah meningkatkan perekonomian warga untuk mendukung kinerja di bidang keselamatan pelayaran, serta menciptakan hubungan yang harmonis antara Pemerintah dalam hal ini kantor KSOP Kelas I Semarang dengan warga sekitar," katanya.
Wahid menjelaskan, perekrutan tenaga kerja padat karya dilakukan dengan mempertimbangkan dan memprioritaskan tenaga kerja yang tidak memiliki keahlian khusus, tidak bekerja dalam waktu yang lama. Selain itu, menjadi pertimbangan juga warga masyarakat yang memerlukan pekerjaan guna menyambung kelangsungan perekonomian.
Kegiatannya berlangsung di halaman kantor KSOP Semarang dengan jangka waktu pelaksanaan selama 2 hari. Adapun ruang lingkup pekerjaannya meliputi pembersihan lingkungan gedung kantor dan pengecatan pagar, serta kegiatan perawatan lingkungkan kantor lainnya.