Selasa, 13 Maret 2018

CAPAI SATU JUTA TEUS, PEMERINTAH BERIKAN APRESIASI DAN MINTA NPCT1 TERUS TINGKATKAN LEVEL OF SERVICE


Share :
3686 view(s)

JAKARTA (13/3) - Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengapresiasi pencapaian New Priok Container Terminal (NPCT) 1 yang berhasil mendapatkan akumulasi throughput 1 juta TEUs (Twenty Feet Equivalent Units), hanya dalam waktu kurang lebih satu setengah tahun terhitung sejak dimulainya operasional secara komersil pada bulan Agustus 2016 lalu.


Pemerintah berharap dengan pencapaian tersebut, NPCT1 dapat terus meningkatkan level of service sehingga dapat terus memberikan pelayanan terbaiknya kepada pengguna jasa transportasi laut.

Demikian yang disampaikan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Junaidi hari ini (13/3) di Jakarta.

Junaidi mengatakan bahwa kecepatan pelayanan serta fasilitas seperti dermaga dan peralatan bongkar muat yang mendukung akan dapat meningkatkan produktivitas yang harus dipertahankan agar Pelabuhan Tanjung Priok menjadi kompetitif menuju kelas dunia.
IMG-20180313-WA0005.jpg
Adapun kemarin (12/3) di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Junaidi ikut hadir mewakili Dirjen Perhubungan Laut dalam acara pencapaian 1 juta TEUS oleh NPCT1 bersama, Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Arif Toha, jajaran Direksi PT. Pelindo II dan perwakilan asosiasi di sektor transportasi laut.

"Tercapainya throughput satu juta TEUs, juga didukung oleh kesiapan operasional terminal petikemas. Baik dari sisi infrastruktur, suprastruktur maupun sistem informasi. Juga sinkronisasi proses pelayanan antara terminal dengan instansi terkait. Ini harus ditingkatkan agar dapat mempelancar arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian negara," kata Junaidi.

Pada kesempatan tersebut, Junaidi menilai bahwa NPCT1 juga telah membuktikan  Implementasi keamanan di Terminal sesuai International Ship and Port Facilities Security (ISPS) Code dengan baik.

Lebih lanjut Junaidi juga meminta NPCT1 tetap memperhatikan aspek keselamatan Kapal termasuk sistem pemuatan kontainer dan aspek stabilitas kapal.

Untuk lebih meningkatkan produktifitas dan kecepatan pelayanan kapal dan pelayanan Kontainer diminta kepada manajemen NPCT1 dan pelaku usaha, asosiasi dan stakeholder terkait untuk menggunakan dan menerapkan Aplikasi sistem Inaportnet  V2 yang telah diujicoba termasuk Delivery Order online sehingga dapat tercipta pelayanan yang cepat, mudah, transparan dan murah.

"Selain itu NPCT1 harus tetap menjaga dan meningkatkan Service Level agreement (SLA ) maupun Service Level Standard  (SLS)," kata Junaidi.
IMG-20180313-WA0008.jpg
Junaidi berharap dengan terjaganya layanan yang terbaik tersebut kapal-kapal raksasa seperti CMA CGM, NYK akan tetap melayani rute ke dan dari pelabuhan Tanjung Priok, khususnya NPCT1.

Kedatangan kapal raksasa ke NPCT1 tentunya menunjukan kepada dunia internasional bahwa Pelabuhan Tanjung Priok sangat kompetitif dan mampu melayani kapal raksasa dengan standar pelayanan internasional.

"Dengan demikian, Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Kelas Dunia akan segera terealisasikan," kata Junaidi.

Sementara itu, Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Arif Toha mengatakan pentingnya pemberian pelayanan yang baik kepada pengguna jasa transportasi laut. Menurutnya, agar lebih cepat dan efisien perlu juga dioptimalkan teknologi informasi, sehingga pelayanan lebih cepat, transparan, mudah dan murah.

"Pelabuhan Tanjung Priok telah mengembangkan pola layanan menggunakan aplikasi inaportnet v2,  termasuk Delivery Order (DO) Online. Dengan sistem online ini, penguna jasa akan diberikan kemudahan, kecepatan, dan transparan,” ujar Arif.

Arif Toha juga memberikan apresiasi kepada NPCT1 yang berhasil meraih 1 juta TEUs di usia yang relatif muda.

"NPCT1 baru sebentar beroperasi. Dalam usianya yang masih mudah, NPCT1 sudah mencapai 1 juta TEUs dari kapasitas 1,5  juta TEUs. Hal ini merupakan pencapaian yang sangat signifikan," kata Arif.

Disamping itu, Arif juga mengapresiasi  NPCT1 sejak beroperasi hingga 2.7 juta jam operasi sampai hari ini dapat mewujudkan zero accident. 

 “Prestasi pelayanan yang sudah baik ini agar dipertahankan, jika perlu service dipercepat, lebih efisien lagi, sehingga cost bisa lebih murah,” tutup Arif.


  • berita




Footer Hubla Branding