TANJUNG PINANG (16/9) - Turut merayakan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 17 September 2018, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Pinang menggelar berbagai kegiatan yang melibatkan banyak pihak.
Hari ini (16/9/2018) bersama sejumlah instansi dibawah Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI se-pulau Bintan menggelar kegiatan jalan sehat melibatkan seluruh pegawai di lingkup instansi masing-masing beserta keluarga.
"Ini inisiasi seluruh UPT Perhubungan Laut se-pulau Bintan diantaranya Kantor Distrik Navigasi, KSOP Tanjung Pinang, KSOP Kijang, Pangkalan PLP Tanjunguban dan kantor UPP Tanjunguban," kata Kepala KSOP Tanjung Pinang, Aprianus Hangki.
Kegiatan jalan sehat ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Harhubnas. Pekan lalu kata dia, UPT Kemenhub tersebut juga mengadakan kegiatan sosial "Bakti Bersama Bersih Pantai Dinda Tanjung Uban" yang juga melibatkan seluruh pegawai di lima intansi dan stakeholder terkait.
Dalam jalan sehat, sekaligus pihaknya mengkampanyekan keselamatan dan keamanan pelayaran pada masyarakat pulau Bintan, yang merupakan salah bentuk edukasi atau pengenalan alat keselamatan diatas kapal serta Sepanjang rute jalan sehat yang dilalui terdapat peragaan peralatan keselamatan yang biasa digunakan dalam keadaan bahaya, penanganan musibah dan kecelakaan kapal.
"Peralatan yang diperagakan antara lain baju penolong (life jacket), pelampung penolong (life bouy), baju anti api yang biasa digunakan petugas pemadam kebakaran di atas kapal, dan berbagai jenis alat pemadam kebakaran jinjing," paparnya.
Tak hanya itu, jalan sehat juga diramaikan dengan doorprize untuk peserta, mulai dari hadiah hiburan hingga perabot elektronik rumah tangga dan sejumlah sepeda untuk anak-anak dan dewasa bahkan tiket pesawat terbang dan kapal ferry.
Kata Hangki, dalam hal bersamaan menyampaikan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan Sekolah Pelayaraan BP2IP Tangerang juga akan mengadakan Diklat (pendidikan latihan) Pemberdayaan Masyarakat secara gratis tanpa di pungut biaya, khusus bagi masyarakat yang tidak mampu berupa program Diklat basic safety training (BST) bagi KLM (kapal layar motor) dan SKK (surat keahlian kecakapan) 30/60 mil.
"Tujuan Diklat ini untuk memberikan pemahaman dasar tentang keselamatan dan keamanan dalam dunia pelayaran, terutama bagi masyarakat yang berprofesi sehari-harinya sebagai nelayan, penambang pompong (perahu tradisional) yang memuat penumpang dan KLM" ungkap Hangki.
Hal ini sejalan dengan program Pilot Project pelaksanaan sterilisasi pelabuhan, pemenuhan kelaiklautan kapal, penanganan penumpang dan barang serta penegakkan hukum yang akan diterapkan pada 6 (enam) pelabuhan yaitu Tanjungpinang, Kaliadem, Bau-Bau, Surabaya, Tarakan dan Ambon.