Selasa, 14 Agustus 2018

GEMPA BUMI DI LOMBOK, KEMENHUB BENTUK POSKO BANTUAN KEMANUSIAAN DI PELABUHAN TANJUNG PERAK


Share :
2435 view(s)

SURABAYA (14/8) - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya telah membentuk Posko Bantuan Kemanusiaan bagi korban gempa di Lombok bertempat di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN).


"Nantinya untuk mengangkut bantuan tersebut, Kementerian Perhubungan telah menugaskan kapal Tol Laut, kapal Pelni dan kapal ASDP yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Lombok," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo di Jakarta (14/8).

Dirjen Agus menyebutkan, kapal-kapal tersebut antara lain Kapal KM. Camara Nusantara III, KM. Egon, dan KMP. Legundi.

"KM. Camara Nusantara III merupakan kapal Tol Laut khusus pengangkut ternak yang rencanya akan sandar tanggal 15 Agustus 2018 dan berangkat menuju Pelabuhan Lembar Lombok tanggal 17 Agustus 2018 pagi. Dijadwalkan kapal akan tiba di Lombok pada hari yang sama," ujar Dirjen Agus.

Sementara kapal KM. Egon rencana tiba di Pelabuhan Tanjung Perak tanggal 21 Agustus 2018 pagi dan langsung berangkat pada hari itu juga. Sedangkan kapal KMP. Legundi akan melayani secara periodik setiap Selasa dan Kamis.

"Kami mempersilahkan kepada masyarakat, termasuk bagi kantor UPT Ditjen Perhubungan Laut yang ingin mengirimkan bantuan melalui Pelabuhan Tanjung Perak bisa menghubungi Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Kantor Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, PT. Pelindo III Surabaya ataupun PT. Pelni," jelas Dirjen Agus 

Adapun prioritas penerimaan bantuan berupa tenda, terpal, kelambu, kain selimut/sarung, celana training, dan barang-barang lain yang dibutuhkan korban gempa.

Kekurangan Air Bersih

Kondisi masyarakat di Lombok saat ini juga sangat memerlukan ketersediaan air bersih. Menurut laporan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat, kantor pelayanan PDAM dalam kondisi setengah roboh dan mengalami banyak kerusakan seperti pada bak reservoir penampungan air dan banyak saluran air yang rusak. Diperkirakan butuh waktu sekitar 1 bulan untuk perbaikan hingga PDAM bisa berfungsi kembali memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat.

"Jika ada instansi dan masyarakat yang ingin memberikan bantuan sosial berupa tukang membuat sumur bor dan pompa air, bisa ikut berangkat menggunakan kapal yang kami siapkan karena masyarakat Lombok sangat membutuhkan bantuan tersebut," tutup Dirjen Agus.


  • berita




Footer Hubla Branding