Rabu, 24 Mei 2017

KAPAL KELAS I KENAVIGASIAN KN. NIPA DAN KN. MASALEMBO DILUNCURKAN DI BATAM


Share :
4833 view(s)

​BATAM – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut meluncurkan 2 (dua) unit Kapal Kelas I Kenavigasian yaitu KN. NIPA yang akan dipangkalkan pada  Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Pinang dan KN. MASALEMBO yang akan dipangkalkan pada Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, pada hari Rabu (24/05) di Galangan Kapal PT. Citra Shipyard, Batam. Peluncuran ini ditandai denga pemotongan tali thross oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut A. Tonny Budiono, dan dilanjutkan dengan penekanan tombol sirine oleh Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Dr. H. Nurdin Basirun, Direktur Kenavigasian Bambang Wiyanto, dan Direktur Utama PT. Citra Shipyard Ali U Lai, yang diikuti dengan peluncuran kedua Kapal Kelas I Kenavigasian ke kolam pelabuhan.

Pelaksanaan Peluncuran (Launching) 2 (dua) unit Kapal Kelas I Kenavigasian ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kontrak pembangunan 2 (dua) unit kapal kelas I Kenavigasian pada tanggal 29 Desember 2015 lalu dan merupakan salah satu tahapan penting dari serangkaian pembangunan kapal kenavigasian yang dibangun oleh Galangan Kapal PT. Citra Shipyard Batam.


Dirjen Tonny Budiono mengungkapkan bahwa seiring dengan meningkatnya aktivitas kemaritiman, saat ini wajah perairan Indonesia terus berubah. Dengan adanya kegiatan ekonomi di laut seperti pelayaran, pembangunan pelabuhan, kegiatan lepas pantai, konservasi alam, perikanan, dan lainnya tentu membutuhkan peralatan kenavigasian.


“Hal tersebut menunjukkan bahwa peran navigasi laut sangat besar dalam menunjang aspek keselamatan pelayaran. Ibarat jalan tol, Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan harus menyiapkan fasilitas penunjangnya, seperti rambu-rambu atau Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) yang cukup dan andal, alur pelayaran yang aman dan ekonomis, penyelenggaraan telekomunikasi pelayaran serta sistem lalu lintas pelayaran yang baik sehingga dapat memberikan informasi yang akurat dan jelas kepada kapal-kapal yang berlayar sehingga keselamatan pelayaran dapat terjamin,” jelas Tonny.


Guna mendukung peningkatan keselamatan pelayaran, lanjut Tonny, pada tahun 2017 Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan anggaran sebesar 6,27 Triliun Rupiah atau sebesar 13,64 % dari DIPA Kemenhub Tahun 2017 untuk peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi, termasuk di dalamnya anggaran kegiatan di bidang kenavigasian yaitu sebesar 1,48 Triliun Rupiah.


“Hal tersebut menunjukkan bahwa aspek keselamatan pelayaran telah menjadi prioritas utama Pemerintah dalam penyelenggaraan transportasi laut,” ujarnya.


Namun demikian, Dirjen Tonny mengingatkan, dalam menggunakan uang Negara agar jangan hanya berfokus pada pengadaan alat-alat dan proyek saja, tetapi pemeliharaan dan pengawasan juga harus diperhatikan.


“Pastikan seluruh sarana dan prasarana kenavigasian dapat berfungsi dengan baik. Untuk itu, dalam melakukan pengecekan dan melaksanakan tugas rutin sehari-hari, para petugas Distrik Kenavigasian memerlukan dukungan armada kapal Negara kenavigasian yang handal, termasuk armada kapal Kelas I Kenavigasian,” tegas Tonny.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen Hubla juga memberikan apresiasi kepada PT. Citra Shipyard, yang telah menyelesaikan pembangunan 2 (dua) unit kapal kelas I kenavigasian ini dengan baik dan tepat waktu disertai harapan semoga kapal buatan PT. Citra Shipyard memiliki kualitas yang tak kalah bersaing dengan kapal buatan luar negeri dan tentunya harus memenuhi aspek keselamatan pelayaran yang telah ditentukan.


“Dengan diluncurkannya kapal navigasi ini ke kolam pelabuhan, menunjukkan bahwa tidak lama lagi kedua kapal ini dapat beroperasi secara penuh dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam mendukung tugas kenavigasian yakni mewujudkan keselamatan pelayaran di seluruh perairan Indonesia,” ujar Tonny.


Sebagai informasi, pembangunan 2 (dua) unit Kapal Kelas I Kenavigasian ini dilakukan oleh PT. Citra Shipyard menggunakan anggaran APBN senilai 233,77 Miliar Rupiah dan memiliki spesifikasi panjang 60 meter, lebar 12 meter, tinggi 4,7 meter, kecepatan 15 Knot, jarak jelajah kapal 4000 Nautical Mile, kapasitas tangki bahan bakar ± 220 Ton, dan tangki air tawar ± 100 Ton.

  • berita




Footer Hubla Branding