Jumat, 28 Juni 2019

HARI PELAUT SEDUNIA DAN HARI ANTI NARKOTIKA INTERNASIONAL DIRAYAKAN DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK


Share :
6306 view(s)

JAKARTA (28/6) – Indonesia sebagai anggota Dewan Council International Maritime Organization (IMO) kategori C ikut merayakan Hari Pelaut Sedunia atau Seafarer Day yang jatuh pada tanggal 25 Juni di tiap tahunnya.

Adapun pada tahun ini, seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan ikut berpartisipasi dalam merayakan Hari Pelaut Sedunia yang pada hari ini (28/6) dipusatkan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

"Setiap tanggal 25 Juni, dunia merayakan Hari Pelaut Sedunia atau Day of Seafarer, termasuk Indonesia. Pada peringatan Hari Pelaut Sedunia tahun ini, Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memberikan apresiasi terhadap jasa para pelaut sekaligus mendorong kesetaraan gender kaum perempuan untuk berperan sebagai pelaut yang andal sesuai dengan tema Hari Pelaut Sedunia tahun 2019 yakni “I Am On Board With Gender Equality”," ujar Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Amiruddin hari ini di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (28/6).

Menurutnya, dunia maritim harus didorong untuk mengedepankan peranan perempuan dalam jajaran profesional profesi pelaut sehingga kesetaraan dan pemberdayaan perempuan dalam komunitas maritim akan tercapai.
WhatsApp Image 2019-06-28 at 17.55.37.jpeg
“Momentum Hari Pelaut Sedunia ini juga memberikan peluang besar bagi perempuan untuk menunjukan peran dan kontribusi yang telah mereka berikan dalam berbagai karir dan profesi maritim, khususnya pelaut,” ujar Amiruddin.

Selain itu, peringatan Hari Pelaut Sedunia sebagai bentuk apresiasi terhadap para pelaut yang telah berkorban baik waktu dan tenaga untuk memastikan perpindahan orang, pengiriman barang dan komoditas di dunia berjalan dengan lancar, aman dan selamat sampai tujuan. 

“Sebagai negara kepulauan memiliki jumlah pelaut yang terbesar di dunia, sudah sepatutnya kita menghargai dan menghormati jasa para pelaut Indonesia dalam mendukung perekonomian dunia khususnya Indonesia," kata Amiruddin.

Ia menambahkan, sumbangsih para pelaut dunia, termasuk pelaut Indonesia sangat besar terhadap perekonomian dunia. Saat ini hampir 90 % barang-barang yang ada di dunia dibawa dengan menggunakan moda transportasi laut. Karenanya, pelaut memiliki peran yang sangat penting dan strategis sebagai penggerak kelancaran perekonomian nasional dan dunia.

Pada perayaan Hari Pelaut Sedunia di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, jajaran Ditjen Perhubungan Laut menaiki sejumlah kapal yang bersandar untuk memberikan apresiasi atas peranan dan sumbangsih para pelaut yang ada di atas kapal.

Kapal-kapal tersebut antara lain adalah kapal KM. Bahari Indonesia dengan GT 2826 tujuan Sampit, kapal KM. Camara Nusantara GT 1.587 tujuan Kupang, kapal MV. Birte Selmer berbendera Marshall Island dengan GT. 23.432 tujuan Tanjung Perak dan kapal KM. Tanto Nusantara dengan GT. 27.227 tujuan Belawan.

Selain itu, bersamaan dengan perayaan Hari Pelaut Sedunia juga dilaksanakan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang jatuh pada tanggal 26 Juni.

Kementerian Perhubungan mengajak masyarakat untuk menjauhi segala bentuk narkoba dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam kegiatan bertransportasi. 

“Penyalahgunaan Narkoba Awal Dari Malapetaka, Say No To Drugs for Transportations Safety”,  adalah tagline yang diusung Kementerian Perhubungan yang menjadi pesan utama kampanye anti narkoba. Pesan tersebut menekankan bahwa begitu berbahayanya efek narkoba bagi manusia sehingga harus dijauhi. Begitu pun dalam kegiatan bertransportasi, jangan sekali-kali kita menggunakan narkoba agar tercipta keselamatan transportasi.
WhatsApp Image 2019-06-28 at 17.55.38 (1).jpeg
Adapun peringatan Hari Anti Narkotika Internasional Tahun 2019 yang mengangkat tema “Listen First” ini merupakan bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika sekaligus sebagai gerakan perlawanan terhadap bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang yang berdampak buruk terhadap kesehatan, perkembangan sosial ekonomi, serta keamanan dan kedamaian dunia. 


  • berita




Footer Hubla Branding